2022
DOI: 10.33023/jikep.v8i3.1158
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pencegahan Mucositis Dengan Terapi Madu: Inovasi Perawatan Mulut Pada Anak Yang Menjalani Kemoterapi Di Indonesia

Abstract: Pendahuluan: Mucositis oral merupakan efek samping kemoterapi yang sering terjadi dan menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri dan kurangnya asupan nutrisi. Pencegahan dan pengobatan mukositis oral sangat penting dengan menyikat gigi dan berkumur. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk berkumur adalah madu. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh perawatan mulut dengan madu terhadap mukositis oral pada anak dengan kemoterapi. Metode: merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi-experimental design pre and p… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 11 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…4-18% dari seluruh wanita produktif di seluruh dunia pernah mengalami SOPK, dan SOPK berpotensi mengubah 5-10% wanita tersebut dari produktif menjadi mandul (Akbar Novan, 2019). Wanita dengan diagnosis gangguan Ovarium Polikistik memiliki kondisi psikologis yang memburuk (Iriani, 2021). Wanita dalam kondisi ini dapat mengalami menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut tidak normal, dan indung telur kecil, selain itu SOPK mungkin negatif untuk kemungkinan hamil karena wanita dalam kondisi ini tidak berovulasi atau tidak secara teratur melepas sel telurnya karena produksi hormon estrogen oleh ovarium (Sirait BI, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…4-18% dari seluruh wanita produktif di seluruh dunia pernah mengalami SOPK, dan SOPK berpotensi mengubah 5-10% wanita tersebut dari produktif menjadi mandul (Akbar Novan, 2019). Wanita dengan diagnosis gangguan Ovarium Polikistik memiliki kondisi psikologis yang memburuk (Iriani, 2021). Wanita dalam kondisi ini dapat mengalami menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut tidak normal, dan indung telur kecil, selain itu SOPK mungkin negatif untuk kemungkinan hamil karena wanita dalam kondisi ini tidak berovulasi atau tidak secara teratur melepas sel telurnya karena produksi hormon estrogen oleh ovarium (Sirait BI, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified