Ekokardiografi merupakan salah satu teknik diagnosis kesehatan organ jantung dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang bersifat non-invasif, aman, cepat, dan mudah dilakukan. Penelitian ekokardiografi ini bertujuan untuk mengamati struktur, ukuran, dan posisi organ jantung pada tiga spesies sanca, yaitu Sanca batik, Sanca bodo, dan Sanca bola. Organ jantung dicitrakan menggunakan ultrasonografi mode-brightness dengan transduser jenis linear berfrekuensi 10 MHz dan menggunakan media air sebagai penggati gel ultrasound. Ular dikekang dan ditangani secara fisik, tanpa menggunakan sedasi ataupun obat bius selama pencitraan berlangsung. Posisi organ jantung diukur berdasarkan nomor sisik ventral, sedangkan ukuran organ jantung diukur berdasarkan jumlah sisik ventral. Hasil pencitraan menunjukkan bahwa posisi organ jantung berada pada nomor sisik ventral ke-55–77, sedangkan ukuran organ jantung berkisar 12–13 sisik ventral. Posisi jantung Sanca batik cenderung lebih anterior dibandingkan Sanca bodo dan Sanca bola. Citra ultrasonografi pada standar pandang longitudinal memperlihatkan bagian jantung berupa sinus venosus, atrium kanan, atrium kiri, cavum arteriosum, cavum venosum, cavum pulmonale, arteri pulmonum, dan aorta. Sedangkan pada standar pandang transversal memperlihatkan bagian dari cavum venosum, cavum pulmonale, cavum arteriosum, dan aorta. Otot organ jantung memiliki ekogenisitas yang berwarna abu-abu (hipoekoik) dengan ruang jantung berisi darah yang tampak berwarna hitam (anekoik). Sedangkan jaringan jantung yang lebih liat tampak berwarna putih (hiperekoik).