The remains of the corn shelled, or so-called corncob, are classified as a biomass source but are still not utilized optimally. Corncob waste can be used as briquettes, an alternative fuel, and can reduce environmental pollution from fossil fuels. This information motivates the team from Kadiri University to carry out community service activities. This community service activity was carried out by making briquettes from corncob waste simple. Therefore, it can be practiced by residents of Ngampel Village, Papar District, Kediri Regency. The first agenda of this activity were preparation, demonstration followed by practice, and ending with activity evaluation. The preparation stage was performed by making a video tutorial for making briquettes from corncob. At this stage, socialization with the target community was also carried out. The next activity was the demonstration and practice stage, implementing strict health protocols. The end of this activity was by evaluating the activity. The majority of residents were satisfied with this activity. They also opined that this activity could be sustainable with good management. The activity made it possible for corncob waste in the environment to decrease gradually.Sisa dari jagung yang sudah dilakukan pemipilan atau yang disebut bonggol jagung tergolong sebagai sumber biomassa, akan tetapi masih belum dimanfaatkan secara optimal. Limbah bonggol jagung sebenarnya dapat digunakan sebagai briket dan bisa menjadi alternatif bahan bakar, serta dapat mengurangi pencemaran lingkungan dari bahan bakar fosil. Hal ini menjadi motivasi bagi tim pengabdian dari Universitas Kadiri untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan cara membuat briket dari limbah bonggol jagung dengan cara yang sederhana. Sehingga bisa dipraktekan oleh warga Desa Ngampel Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. Agenda pertama kegiatan ini adalah persiapan, demonstrasi yang dilanjutkan dengan praktik serta diakhiri dengan evaluasi kegiatan. Tahap persiapan dilakukan dengan membuat video tutorial pembuatan briket dari bonggol jagung. Pada tahap ini juga dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat sasaran. Berikutnya adalah tahap demonstrasi dan praktik, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Akhir dari kegiatan ini yaitu dengan melakukan evaluasi kegiatan, mayoritas warga puas dengan kegiatan ini. Mereka juga berpendapat, apabila kegiatan ini bisa berkelanjutan serta adanya manajemen yang baik. Limbah bonggol jagung di lingkungan tersebut lambat laun akan berkurang.