Angka kematian ibu yang tergolong masih cukup tinggi pada tahun 2022 yakni sebesar 3.572 jiwa, masih perlu upaya agar target Indonesia emas 2030 dapat terwujud. Pencegahan komplikasi selama persalinan akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu, Salah satu kompenen penting yang harus dipantau dalam persalinan adalah kontraksi uterus untuk mengidentifikasi adanya komplikasi dalam proses persalinan. Distosia dalam persalinan dapat pula disebabkan oleh kelainan kontraksi, dampak dari hal tersebut pada ibu adalah terjadinya infeksi intrapartum, ruptur uteri, pembentukan fistula, cidera otot dasar panggul. Sedangkan pada janin berpotensi menimbulkan kaput suksedaneum dan molase kepala janin bahkan dapat mengakibatkan fraktur tengkorak jika manajemen persalinan tidak dilakukan dengan baik. Deteksi kontraksi uterus dengan alat uterine electromyography menggunakan elektroda permukaan yang dianggap satu inovasi pemantauan his yang dinilai efektif dan efisien, akurat dan tanpa resiko. Telaah artikel ini bertujuan untuk menganalisa pemanfaatan alat deteksi kontraksi uterus pada ibu bersalin dengan menggunakan alat uterine electromyography. Metode telaah artikel dengan cara systematic review pada rumusan pertanyaan PICO dengan mencari judul artikel pada database online (ProQuest, Sage Journal, Science Direct, Scopus dan googlescholar). Artikel yang ditelaah telah sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil yang diperoleh secara umum dapat disimpulkan bahwa kontraksi uterus pada ibu bersalin dapat dideteksi dengan menggunakan uterine electromyography berdasarkan pengukuran kelistrikan otot rahim saat berkontraksi yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menghasilkan alat pemeriksaan kontraksi uterus yang akurat dan mudah digunakan