Pendampingan Perubahan Metode Pendataan Desa : Dari Data Analok Statistik ke Data Spasial

Abstract

Data spasial merupakan bagian dari kebijakan nasional terkait pemetaan yaitu one map one policy. Sebuah kebijakan yang membangun sebuah peta dari tingkat desa hingga nasional. Namun belum semua desa memiliki peta desa spasial, atau masih banyak keterbatasan terkait membangun data spasial di desa. Pengabdian ini berusahan mengisi gap tersebut dengan melakukan pendampingan perubahan metode pendataan desa, yang awalnya baru pada tahap analok statistik, menjadi data spasial keruangan. Dengan pengabdian yang dibagi dalam beberapa sesi, dari pemahaman teoritis tentang data spasial, pelatihan dasar penggambaran peta dan mengisi atribut informasi, pelatihan survey lapangan, dan pelatihan intregasi data lapangan ke database spasial. Dilakukan dengan metode pemaparan interaktif, small group discussion dan praktek langsung. Hasilnya peserta mampu membuat database spasial yang terintregasi dengan hasil survey lapangan. Sehingga kemampuan ini diharapkan dapat menjadi stimulant dalam kemandirian pengembangan data spasial desa, sesuai dengan kebutuhan desa atau kebijakan daerah.

Integration of Geospatial Data and Information in Margoluwih Village, Yogyakarta and Its Utilization for Multiple Stakeholders

“…To guarantee the reliability and effective utilization of this system, it is crucial to conduct dissemination and training sessions for stakeholders, particularly human resources in the field of land administration in Margoluwih Village. Through these training initiatives, users, especially village officials, can proficiently operate the GIS and advance land information management towards digitalization (Rahayu et al, 2023;Rahman et al, 2022).…”

“…The expectation for the future is that the established system will empower the village to independently and sustainably manage and utilize this technology. Additional benefits include the utilization of geospatial data and information for village development planning and decision-making (Surdia et al, 2022), the enhancement of village geospatial data (Rahman et al, 2022), the availability of accurate land information (Soepandi & Widodo, 2021), the improvement of human resources (Redy et al, 2022), and the enhancement of services (Turmuzi et al, 2023).…”