2015
DOI: 10.28918/religia.v18i2.628
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendekatan Semiotika dan Penerapannya dalam Teori Asma’ Al-Qur’an

Abstract: Abstrak: Paradigma Integrasi-interkoneksi meniscayakan penggunaan pendekatan-pendekatan baru dalam studi Islam, termasuk studi al-Qur'an. Semiotika adalah salah satu pendekatan modern dan post-modern yang belakangan digemari. Artikel ini berniat melihat prinsip-prinsip semiotika dan bagaimana contoh penerapannya dalam studi al-Qur'an. Pendekatan ini dipandang bisa memberikan perkembangan bagi teori Asma' al-Qur'an yang sejauh ini terlihat stagnan. Pendekatan ini berpotensi membawa teori tersebut ke arah yang l… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Walaupun dilatarbelaki dari keilmuan yang berbeda, namun kedua teori yang digagas oleh kedua filsuf tersebut dapat digunakan sebagai pijakan dan rujukan dalam memahami ilmu tendang tanda-tanda. 36 Doktrin dalam teori Peirce ialah, kemampuan seseorang berfikir itu karena dibantu oleh adanya tanda, karena adanya tanda mengindikasikan bahwa adanya fakta-fakta eksternal, di mana fakta tersebut akan membantu seseorang dalam berfikir sehingga akan menghasilkan sebuah pengetahuan. Ciri khas yang ada dalam teori semiotika Peirce ini terlihat sederhana, namun sangat merinci.…”
Section: Konsep Semiotika Charles Sanders Peirceunclassified
“…Walaupun dilatarbelaki dari keilmuan yang berbeda, namun kedua teori yang digagas oleh kedua filsuf tersebut dapat digunakan sebagai pijakan dan rujukan dalam memahami ilmu tendang tanda-tanda. 36 Doktrin dalam teori Peirce ialah, kemampuan seseorang berfikir itu karena dibantu oleh adanya tanda, karena adanya tanda mengindikasikan bahwa adanya fakta-fakta eksternal, di mana fakta tersebut akan membantu seseorang dalam berfikir sehingga akan menghasilkan sebuah pengetahuan. Ciri khas yang ada dalam teori semiotika Peirce ini terlihat sederhana, namun sangat merinci.…”
Section: Konsep Semiotika Charles Sanders Peirceunclassified
“…Jurnal yang berkualitas adalah jurnal yang telah terakreditasi. Saat ini ada dua lembaga akreditasi jurnal ilmiah dalam negeri, yaitu Pusbindiklat-LIPI untuk jurnal di bawah Lembaga Penelitian dan Kementrian, sedangkan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M-DIKTI) untuk jurnal di bawah Perguruan Tinggi dan Asosiasi Profesi (Lukman dan Kustantyana, 2012) Beberapa persyaratan akreditasi antara lain: (1) jurnal harus bersifat ilmiah, artinya jurnal harus memuat artikel yang mengandung data dan informasi yang memajukan ilmu, pengetahuan, dan teknologi, (2) jurnal diterbitkan oleh perguruan tinggi, lembaga ilmiah, dan organisasi profesi ilmiah, (3) jurnal minimal telah terbit minimal 6 kali (3 tahun jika terbit 2 kali per tahun, 2 tahun bila terbit 3 kali) berturutan, terhitung mundur mulai tanggal atau bulan pengajuan akreditasi, (4) frekuensi penerbitan jurnal ilmiah minimal 2 kali dalam satu tahun secara teratur, (5) jumlah tiras tiap kali penerbitan minimal 300 eksemplar, (6) jumlah minimal artikel dalam sekali terbit adalah 5 artikel, kecuali jika berbentuk monograf, (7) akreditasi ulang diajukan 6 bulan sebelum habis masa akreditasi, (8) jurnal yang gagal mendapatkan akreditasi atau ingin menaikkan peringkat, diperbolehkan mengajukan lagi paling cepat setelah 2 tahun (Lukman dan Kustantyana, 2012) Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa jurnal terbitan dalam negeri berkualitas adalah jurnal yang memenuhi persyaratan dan mendapatkan akreditasi dari Pusbindiklat-LIPI atau Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M-DIKTI).…”
Section: B Jurnal Terbitan Dalam Negeriunclassified
“…2012 tentang terbitan berkala secara khusus mengeluarkan persyaratan jurnal ilmiah Indonesia yang mendapat akreditasi A dapat masuk dalam kategori internasional apabila memenuhi persyaratan yang ada. Beberapa persyaratan tersebut antara lain: (1) jurnal ditulis dalam salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa Bangsa (Arab, China, Inggris, Perancis, Rusia, dan Spanyol), (2) jurnal memuat artikel yang berisi sumbangan nyata bagi kemajuan suatu disiplin ilmu yang banyak diminati ilmuwan sedunia, (3) penerbitan dikelola secara terbuka dengan melibatkan dewan penyunting dari berbagai penjuru dunia, dan penilaian artikelnya menggunakan sistem penelaahan oleh mitra bestari internasional secara anonym, (4) penyumbang artikel merupakan orang yang berkecimpung di bidang tertentu yang berasal dari berbagai negara, (5) dilanggan oleh berbagai lembaga dan/atau pakar dari berbagai negara, (6) terliput dalam daftar atau indeks yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat bertaraf internasional (Lukman dan Kustantyana, 2012) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam peraturan Kepala LIPI No: 04/E/2011 tentang Pedoman Akreditasi Majalah Ilmiah memberikan persyaratan untuk internasionalisasi jurnal ilmiah sebagai berikut: (1) majalah ilmiah yang telah diindeks oleh Thomson Reuters Journal Citation Reports, secara otomatis diakui sebagai majalah ilmiah internasional. Apabila suatu majalah ilmiah karena suatu hal belum terindeks dalam Thomson Reuters Journal Citation Reports, tetapi hasil telaah para pakar Indonesia (berdasarkan informasi Tim Penilai Peneliti Unit Kerja) menyatakan bahwa majalah ilmiah tersebut memiliki kualifikasi internasional, maka melalui keputusan P2MI dapat d i p e r t i m b a n g k a n s e b a g a i m a j a l a h i l m i a h internasional, (2) majalah ilmiah berbahasa Inggris yang berhasil mendapatkan klasifikasi sebagai majalah ilmiah terakreditasi dan telah diakui sebagai majalah ilmiah yang terkemuka dari tim penilai, majalah tersebut berhak mengikuti proses internasionalisasi majalah ilmiah dengan persyaratan sebagai berikut: diusulkan dan mendapat jaminan pendanaan penuh dari lembaga setingkat Eselon I atau organisasi profesi ilmiah untuk terbit secara berkesinambungan, melakukan p e r b a i k a n i n t e r n a l p e n g e l o l a a n m a j a l a h ilmiah,elakukan penyempurnaan aspek-aspek teknis lainnya seperti penggunaan bahasa, tata letak, format tampilan, dan sebagainya, mengupayakan penerbitan majalah ilmiah dalam bentuk elektronik (e-journal) dalam rangka memperluas jangkauan distribusi, upaya diseminasi, percepatan perolehan nilai pengutipan dan impact factor (Lukman dan Kustantyana, 2012) Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal internasional adalah jurnal yang telah telah memenuhi persyaratan jurnal internasional.…”
Section: Jurnal Internasionalunclassified