Artikel inti bertujuan untuk memberikan gambaran konseptual tentang pemberdayaan masyarakat pesisir dengan pendekatan CEPA. Proses pemberdayaan masyarakat melibatkan memberikan akses, pengetahuan, keterampilan, sumber daya, dan dukungan kepada individu dan komunitas agar mereka dapat mengambil peran aktif dalam mengatasi tantangan dan meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan politik di lingkungannya. Dalam konteks nelayan, pendekatan kolaboratif melibatkan kerjasama antara nelayan sendiri, pemerintah, peneliti, organisasi non-pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. Dengan memahami ekosistem secara menyeluruh, nelayan dapat membuat keputusan yang lebih bijak tentang waktu dan lokasi penangkapan ikan, serta mengurangi dampak negatif terhadap spesies dan habitat yang rentan. Pendekatan perencanaan dalam pemberdayaan nelayan melibatkan penggunaan metode dan proses perencanaan yang berfokus pada kebutuhan, partisipasi, dan penguatan nelayan sebagai pihak yang terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan sumber daya perikanan dan pengembangan mata pencaharian mereka. Dengan menerapkan pendekatan administratif dalam pemberdayaan nelayan, dapat menciptakan kerangka kerja yang terstruktur, efisien, dan efektif dalam mendukung pengelolaan sumber daya perikanan, pengembangan mata pencaharian yang berkelanjutan, serta peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi nelayan.