2020
DOI: 10.38043/jmb.v17i1.2346
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pendekatan Tri Hita Karana Dalam Meningkatkan Motivasi Berwirausaha Mahasiswa

Abstract: This research is used to find out more about the philosophy of Tri Hita Karana in improved students entrepreneurship motivation in STIE Satya Dharma Singaraja, by used lecturer and students as informants. This research is qualitative descriptive with approach case study. The results showed that the understanding of the philosophy of THK able to encourage the entrepreneurial spirit by promoting fairness as a reflection of aspects parahyangan, implement and uphold the work ethic of Hindus as a reflection of aspe… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

1
3
0
8

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(15 citation statements)
references
References 5 publications
1
3
0
8
Order By: Relevance
“…Konsep Tri Hita Karana dikelompokkan dalam tiga nilai yaitu : 1) akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Parhyangan), 2) akhlak terhadap manusia (Pawongan), 3) akhlak terhadap lingkungan (Palemahan) (Roth & Sedana, 2015;Sukarma, 2016;Windia et al, 2018). Dalam menghadapi kehidupan yang fundamentalis, konsep ajaran Tri Hita Karana memperkenalkan nilai-nilai religius, pembudayaan nilai sosial, penghargaan gender, penanaman nilai keadilan, pengembangan sikap demokratis, penanaman sikap kejujuran, menunjukkan sikap kejujuran, peningkatan sikap dan daya juang, pengembangan sikap tanggung jawab, dan penghargaan terhadap lingkungan alam (Lilik & Mertayasa, 2019;Widiastuti, n.d.;Yuliandari & Sunariani, 2020). Menurut penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa usaha untuk menciptakan Profil Pelajar Pancasila tidak saja merupakan gerakan dalam sistem pendidikan, namun juga merupakan gerakan masyarakat, sehingga Ida Bagus Rai / Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila Berlandaskan Tri Hita Karana dalam Perspektif Kehidupan Global dalam hal ini dibutuhkan kolaborasi dan kerjasaman untuk dapat mencapainya (Irawati et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Konsep Tri Hita Karana dikelompokkan dalam tiga nilai yaitu : 1) akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Parhyangan), 2) akhlak terhadap manusia (Pawongan), 3) akhlak terhadap lingkungan (Palemahan) (Roth & Sedana, 2015;Sukarma, 2016;Windia et al, 2018). Dalam menghadapi kehidupan yang fundamentalis, konsep ajaran Tri Hita Karana memperkenalkan nilai-nilai religius, pembudayaan nilai sosial, penghargaan gender, penanaman nilai keadilan, pengembangan sikap demokratis, penanaman sikap kejujuran, menunjukkan sikap kejujuran, peningkatan sikap dan daya juang, pengembangan sikap tanggung jawab, dan penghargaan terhadap lingkungan alam (Lilik & Mertayasa, 2019;Widiastuti, n.d.;Yuliandari & Sunariani, 2020). Menurut penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa usaha untuk menciptakan Profil Pelajar Pancasila tidak saja merupakan gerakan dalam sistem pendidikan, namun juga merupakan gerakan masyarakat, sehingga Ida Bagus Rai / Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila Berlandaskan Tri Hita Karana dalam Perspektif Kehidupan Global dalam hal ini dibutuhkan kolaborasi dan kerjasaman untuk dapat mencapainya (Irawati et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Prinsipnya pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Keseimbangan dan kebahagiaan akan dicapai apabila manusia mengupayakan dan menghindari segala tindakan buruk bagi kehidupan lingkungannya (Lilik & Mertayasa, 2019;Yuliandari & Sunariani, 2020).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Tri hita karana diimplementasikan secara nyata dalam wujud kahyangan tiga sebagai media hubungan manusia dengan Tuhan, Menyama braya sebagai media hubungan manusia dengan sesama dan penataan ruang dengan konsep tri mandala dan tri angga sebagai wujud kepedulian manusia terhadap lingkungan (Putra et al, 2021;Yunita & Tristiantari, 2019). Tri hita karana yang secara nyata diterapkan di Desa pakraman dapat memperkuat ketahanan sosial budaya terhadap pengaruh global yang bertentangan dengan nilai lokal (Yuliandari, 2020). Konsep Tri Hita Karana memungkinkan peserta didik untuk dapat mengembangkan karakternya melalui proses pengasuhan holistik, hal ini disebabkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran berbasis tri hita karana dapat mengarahkan perkembangan anak secara holistik antara perkembangan moral dan agama, sosial-emosional dan pelestarian lingkungan (Rasmini, 2018).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sesuai perkembangan paradigma pembelajaran saat ini, menuntut standar kompetensi lulusan anak, mampu berkembang secara optimal, mandiri, cerdas dan memiliki daya saing. Hal ini sesuai dengan konsep teori belajar humanistik, yaitu usaha memanusiakan manusia; teori motivasi yaitu upaya meningkatkan daya dan motivasi belajar anak; teori sosial yang melandasi pembelajaran sebagai interaksi guru, siswa, dan sumber belajar; dan teori behavioristik yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah interaksi individu dengan lingkungan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku yang progresif (Putra et al, 2021;Rasmini, 2018;Yuliandari, 2020;Yunita & Tristiantari, 2019). Pada pembelajaran anak usia dini menerapkan pendekatan tematik berbasis tri hita karana sangat sesuai dengan implementasi teori montesori yang memuat: anak belajar dengan cara mereka sendiri, dari dorongan kedewasaan sendiri, berpikir dan belajar dengan cara sendiri, yang dilandasi oleh teori masa peka terhadap suatu fase perkembangan tertentu .…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Rendahnya jumlah wirausahawan di Indonesia ini disebabkan masyarakat, terutama generasi muda, lebih cenderung menjadi job seeker bukan job creation. Generasi muda saat ini memang kurang tertarik dengan dunia wirausaha, mereka memiliki alasan yang beragam seperti dunia wirausaha penuh tantangan, resiko, dan rentan kerugian (Yuliandari, 2020) serta lemahnya motivasi untuk memunculkan ide-ide kreatif dalam menciptakan sebuah peluang usaha. Lemahnya motivasi generasi muda ini perlu diperbaiki dengan memberdayakan jiwa wirausaha sejak dini.…”
Section: Introductionunclassified