Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) telah dilakukan di desa Gaya, kecamatan Padang Cermin, kabupaten Pesawaran, provinsi Lampung. Permasalahan yang dialami desa tersebut adalah sarana penampungan air yang sudah dibuat tidak optimal digunakan karena sumur bor yang dimiliki, kondisi airnya sering kering. Sarana tersebut diperuntukkan bagi warga desa ketika musim kemarau tiba. Tim PkM mengajukan suatu pendekatan dari segi kerekayasaan geofisika untuk mengatasi permasalahan tersebut, berupa peninjauan kembali kedalaman akuifer sumur bor desa. Pendekatan tersebut menggunakan metode resistivitas 1D. Metode ini bertujuan untuk mengetahui lapisan batuan bawah permukaan bumi dengan dilihat dari distribusi nilai resistivitas terhadap kedalaman. Ada 3 titik pengukuran di sekitar sumur desa tersebut dengan posisi sumur berada di antara ketiga titik tersebut. 1 titik memiliki bentangan 400 m dan 2 titik yang lain sepanjang 600 m. Hasil analisis dari metode resistivitas 1D menjelaskan bahwa estimasi jenis batuannya berupa endapan alluvium, lempung tufaan, batu pasir tufaan, kerakal/ kerikil, dan lava andesit. Akuifer berada pada batu pasir tufaan atau kerakal/kerikil. Hasil analisis juga memberikan informasi bahwa posisi dan kedalaman sumur tidak berada pada akuifer. Dengan demikian, memberikan rekomendasi perlu adanya pengeboran ulang. Kemudian tim juga memberikan gambaran bahwa ada 2 posisi yang cocok untuk dibor beserta dengan kedalamannya.