Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada rata rata 5,8% per tahun tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum tetapi juga peningkatan kebutuhan tenaga listrik. Antisipasi peningkatan permintaan tenaga listrik perlu direncanakan guna pengembangan pembangkit listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model transportasi terpadu angkutan LNG untuk pembangkit di Kepulauan Maluku dan Papua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode optimasi menggunakan linear programming untuk mendapatkan tipe kapal yang sesuai pada rute terpilih yang memberikan biaya satuan minimum. Hasil optimasi menunjukkan bahwa 9 titik terminal penerima akhir disuplai langsung dari Kilang Tangguh dengan biaya satuan terendah adalah tujuan Sorong sebesar Rp230.000/m³, 6 titik melalui Hub Ambon dengan biaya satuan terendah adalah tujuan Kulur sebesar Rp280.000/ m³, 7 titik disuplai Hub Ternate dengan biaya satuan terendah adalah tujuan Tidore sebesar Rp230.000/ m³ dan 5 sisanya disuplai melalui Hub Manokwari dengan biaya satuan terendah adalah tujuan Biak sebesar Rp340.000/ m³.Planning for Delivery of Liquid Natural Gas (LNG) Fuel for Fulfillment of Power Plants in Eastern Indonesia. Indonesia's economic growth, which is at an average of 5.8% per year, not only has an impact on improving the welfare of the community in general but also increases the demand for electricity. PT PLN (Persero) has anticipated an increase in demand for electricity by making a power plant development plan. This study aims to determine an integrated transportation model for LNG transportation for power plants in the Maluku Islands and Papua. The method used in this research is the linear programming optimization method to obtain the appropriate ship type on the selected route, which provides a minimum unit cost. The optimization results show that 9 points of the final terminal will be supplied directly from the Tangguh Refinery which the lowest unit cost is in Sorong as the destination, 6 points through the Ambon Hub which the lowest unit cost is in Kulur as the destination, 7 points supplied by the Ternate Hub which the lowest unit cost is in Tidore as the destination of, and the remaining 5 will be supplied via the Manokwari Hub which the lowest unit cost is in Biak as the destination, IDR 230,000 / m³, IDR 280,000 / m³, IDR 230,000 / m³, IDR 340,000 / m³, respectively.