Penerapan CPOTB pada Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) dan Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) di Jawa Tengah

Abstract

Penggunaan obat tradisional yang bersumber dari bahan alam semakin diminati oleh masyarakat. UMKM obat tradisional menjadi lebih banyak saat ini terutama di tingkat UKOT dan UMOT. Pelaku Usaha dituntut untuk mengutamakan pemastian produk dengan memenuhi persyaratan CPOTB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran UKOT dan UMOT telah menerapkan aspek CPOTB di Jawa Tengah. Penelitian ini deskriptif, metode observasional non eksperimental. Pengambilan data menggunakan lembar depth interview dan lembar observasi. Populasi adalah data supervisi BPOM dari penilaian implementasi CPOTB dari seluruh UKOT dan UMOT di Jawa Tengah dengan teknik sampling total sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gambaran penerapan CPOTB dari data 98 UKOT di Jawa Tengah yang sudah memenuhi persyaratan CPOTB bertahap ada 68 UKOT dengan data 63 masih memenuhi aspek CPOTB tahap I dan 5 UKOT sudah memenuhi seluruh aspek dan untuk 19 UKOT yang belum memenuhi CPOTB. Untuk UMOT yang dari 20 UMOT yang sdh memenuhi CPOTB bertahap secara menyeluruh ada 1 UMOT dan yang masih proses untuk tahap I ada 3 UMOT.

Edukasi Peningkatan Aspek Mutu Obat Tradisional bagi Pengguna dan Pelaku Usaha Obat Tradisional

“…UKOT adalah badan usaha yang dapat memproduksi semua bentuk sediaan OT kecuali tablet dan efervesen, dan UMOT merupakan badan usaha yang hanya diperbolehkan memproduksi OT sediaan luar seperti berbentuk param, pilis, tapel, cairan obat luar, serta simplisia berbentuk rajangan. Saat ini banyak UMKM yang berbentuk UKOT dan UMOT (Suwarni et al, 2022). Persentasi Pengetahuan E-ISSN : 2614-6711 146 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/abdimas responden paling rendah terdapat pada parameter ke-7 tentang pengetahuan responden terkait sumber acuan persyaratan mutu OT di Indonesia dan parameter ke-10 tentang pengetahuan responden terkait persyaratan mutu produk jadi OT yaitu sebesar 7% dan 43% yang ditunjukkan pada gambar 6 dan tabel.…”

Ethnobotany of Medicinal Plants Used by the Local Community at the Foot of the Mount Uyelewun, East Nusa Tenggara

“…Such associated knowledge has been passed down from generation to generation, blending with the local habits and therefore created local wisdom highly related to ancient beliefs. Other factors contributing to the preservation of this knowledge include the abundance of natural resources easing people to get such plants and their safer use than that of modern medicines (Suharmiati & Handayani, 2006).…”