Penggunaan obat tradisional yang bersumber dari bahan alam semakin diminati oleh masyarakat. UMKM obat tradisional menjadi lebih banyak saat ini terutama di tingkat UKOT dan UMOT. Pelaku Usaha dituntut untuk mengutamakan pemastian produk dengan memenuhi persyaratan CPOTB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran UKOT dan UMOT telah menerapkan aspek CPOTB di Jawa Tengah. Penelitian ini deskriptif, metode observasional non eksperimental. Pengambilan data menggunakan lembar depth interview dan lembar observasi. Populasi adalah data supervisi BPOM dari penilaian implementasi CPOTB dari seluruh UKOT dan UMOT di Jawa Tengah dengan teknik sampling total sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gambaran penerapan CPOTB dari data 98 UKOT di Jawa Tengah yang sudah memenuhi persyaratan CPOTB bertahap ada 68 UKOT dengan data 63 masih memenuhi aspek CPOTB tahap I dan 5 UKOT sudah memenuhi seluruh aspek dan untuk 19 UKOT yang belum memenuhi CPOTB. Untuk UMOT yang dari 20 UMOT yang sdh memenuhi CPOTB bertahap secara menyeluruh ada 1 UMOT dan yang masih proses untuk tahap I ada 3 UMOT.
This experiment was conducted to study the effect of 3, 5, 3'-triiodothyroninc (Tj) hormone on nucleic acid and protein content of the muscle and the growth of giant gouramy, Osphronemus gouramy Lac. Five experimental diets, which contain isocaloric diets, but different in T 3 hormone level were used in this experiment (0.0, 2.5, 5.0, 7.5, and 10.0 mg T 3 hormone/kg diet). The experimental diets were tested to three different groups offish for sixty days feeding trial. Fish body weight in groups I, II, and III were 0.39-0.42 g/fish; 19.11 -21.99 g/fish, and 37.52-40.79 g/fish, respectively.The results showed that the highest RNA, DNA concentration and RNA/DNA ratio of the muscle were produced by 10.0 mg T 3 hormone/kg diet for group I and II; and 2.5 mg T 3 hormone/kg diet for group III. Similar results also were found for the protein content of the whole body, protein retention, and the daily growth rate of the fish.
Lahan-lahan di daerah Kalimantan Timur yang terbiarkan diakibatkan karena beberapa faktor seperti modal, pemilik lahan jauh dari lokasi, tanah kurang subur untuk komoditas tanaman cepat panen dan sebagainya sesungguhnya memilki banyak potensi jika dimanfaatkan dengan optimal. Hal ini dikarenakan setelah beberapa tahun terlantar, umumnya lahan di Kalimantan Timur ini akan berubah menjadi layaknya hutan sekunder sehingga banyak ditumbuhi pohon-pohon pionir seperti jenis resak. Meskipun jenis resak cukup popular, namun sebagian masyarakat di Kalimantan Timur masih belum memanfaatkan dengan baik, terutama untuk menggantikan kayu-kayu yang sudah terkenal sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi kayu resak dari lahan terbiarkan sebagai bahan konstruksi bangunan sesuai Standar Nasional Indonesia SNI yaitu SNI 03-3527.1994 dan PKKI NI-5.2002. Sampel diambil mulai dari bagian pangkal, tengah dan ujung. Pembuatan sampel dan pengujian sifat fisika mekanika kayu menggunakan standar Jerman (DIN). Nilai keteguhan geser dan MoR masuk kelas kuat I, MoE dan keteguhan tekan sejajar serat masuk kelas kuat II. Dilihat dari nilai kuat acuan berdasarkan atas pemilahan mekanis pada kadar air 15% sesuai standar SNI keteguhan geser dan MoR masuk kategori E26, tekan sejajar serat E23 dan MoE dibawah E10.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.