“…Peneliti menemukan bahwa sebagian besar responden mampu memposisikan dan mempertahankan posisi tubuh dengan tepat saat duduk di kursi roda (kaki, tangan, bokong, dan punggung) sesuai kuesioner pertanyaan soal nomor 7. Kursi roda yang ada di desain khusus dan di sesuaikan untuk digunakan oleh penyandang cacat kaki/orang dengan ganguan mobilisasi untuk memberikan rasa nyaman dan aman bagi penggunanya terutama dibagian seperti terdapat tempat duduk dan sandaran punggung, pijakan kaki, penyangga kaki bagian belakang, dan tuas rem yang berada dibagian samping (Ayundyahrini et al, 2019). Berdasarkan hasil di lapangan (peneliti melihat secara langsung kemampuan penderita stroke mempertahankan posisi tubuhnya diatas kursi roda) diketahui adanya persamaan dengan teori yang ada sehingga dapat menjadi penyebab responden dapat memposisikan dan mempertahankan posisi tubuhnya saat duduk di kursi roda karena desain kursi roda yang ada mampu meminimalisir adanya perubahan posisi ketika digunakan seperti kaki terjatuh dari pijakan kursi roda, kondisi penderita stroke yang rata-rata mengalami sehingga otot dan tulang tubuh masih mampu untuk mempertahankan posisi, serta adanya bantuan dari orang lain (keluarga) selama penggunaan kursi roda seperti hasil yang tertera pada kuesioner pertanyaan soal nomor 3. di lapangan juga didapatkan data bahwa hampir setengah dari seluruh reponden tidak mampu mempertahankan posisi tubuh di kursi roda, kemungkinan hal ini terjadi karena kurangnya perhatian dari keluarga dalam melatih kemampuan motorik responden sehingga semakin parahnya kondisi ekstremitas responden.…”