Penerapan Konsep Water Sensitive Urban Design Untuk Mewujudkan Permukiman Pesisir Kota Pekalongan Yang Tangguh

Abstract

Permukiman pesisir merupakan daerah dengan tingkat kerentanan yang tinggi, baik dari segi banjir, gelombang pasang, penurunan muka tanah, maupun ancaman dari perubahan iklim. Permukiman di Kecamatan Pekalongan Utara merupakan bagian dari wilayah pesisir, yang juga sedang berjuang mengatasi masalah banjir dan pasang surut. Upaya pemerintah saat ini cenderung responsif terhadap masalah saat ini, dan tidak ada upaya adaptif yang melihat dampak jangka panjang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan penerapan konsep Water Sensitive Urban Design untuk mewujudkan permukiman pesisir yang tangguh. Konsep Water Sensitive Urban Design merupakan salah satu upaya yang didasarkan pada karakteristik pesisir. Metode penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik permukiman dan merumuskan arah desain untuk penerapan konsep Water Sensitive Urban Design. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan konsep Water Sensitive Urban Design di Kecamatan Pekalongan Utara dapat berupa penataan batas sungai di Sungai Loji, penyediaan kolam penyimpan udara di hilir sungai, dan pemasangan sistem panen air hujan.

Zonation of critical water distribution based on meteorological water balance in Coastal Areas of Pekalongan City

“…Pekalongan City's raw water sources for the fulfilment of clean water come from Pekalongan City, Pekalongan Regency, and Batang Regency. Meanwhile, the raw water source for drinking water comes from groundwater due to the absence of springs and the inability to use surface water as a raw water source [7]. PDAM water assistance from the government is still insufficient to cover the shortage of clean water availability when entering the dry month period.…”

“…The tidal floods that often hit the coastal areas of Pekalongan City also impact the reduction of paddy fields. Rice fields that are affected and flooded cannot be utilized [7].…”

“…Pekalongan City is one of the cities on the north coast of Java Island that has water scarcity problems due to various factors, including flooding, rob, and land subsidence [7]. Changes in the sea level in Pekalongan City have been significant in the last ten years [8].…”

“…Pekalongan City has a very high vulnerability to sea tides, especially North Pekalongan District, which is affected by slums [7]. As a coastal area, the impact of tidal surges causes well water to be easily contaminated with seawater.…”