Penerapan pendidikan multikultural masih dilakukan secara terbatas, terdapat kesenjangan dalam pemahaman, dan guru memiliki keterbatasan dalam variasi pembelajaran seni pada anak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji program multicultural party sebagai media apresiasi pendidikan seni anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan selama bulan Maret 2023 di TK Pelangi Indonesia. Sumber data yaitu anak-anak, guru kelas, dan kepala sekolah serta dokumen KOSP, proposal, dan video kegiatan multicultural party pada YouTube sekolah. Teknis analisis model interaktif Miles Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pemanfaatan pendidikan seni dalam kegiatan multicultural party sebagai media apresiasi seni anak usia dini di TK Pelangi Indonesia. Multicultural party telah dilaksanakan 18 kali dengan konsep menarik seperti drama musikal, pasar budaya, dan menonton video yang diikuti semua siswa dan didukung orang tua. Anak dikenalkan kegiatan seni nasional dan luar negeri yaitu tari, musik, baju adat, alat musik, suku dan etnis. Multicultural party menciptakan lingkungan inklusif, pemahaman, dan penghargaan perbedaan budaya. Anak memiliki kecintaan budaya dalam negeri serta wawasan yang luas budaya luar negeri.