Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process Terhadap Pemilihan Merek CCTV

Abstract

CCTV (Closed Circuit Television) saat ini menjadi alat sistem keamanan yang semakin penting digunakan, baik di lingkungan perkantoran, sarana fasilitas umum, bahkan di komplek perumahan. Banyak tindak kejahatan yang berhasil terungkap dengan bantuan rekaman gambar yang ada di kamera CCTV. Dari sekian banyak merek kamera CCTV yang ada, perusahaan harus jeli membaca minat konsumen terhadap produk-produk tersebut agar tidak merugi karena menjual produk yang salah. Penelitian ini berfokus pada upaya penerapan sistem pendukung keputusan terhadap pemilihan merek CCTV yang paling diminati oleh konsumen menggunakan metode analytical hierarchy process berdasarkan kriteria harga, kualitas gambar, dan kapasitas penyimpanan, dengan lima alternatif pilihan merek kamera CCTV yang banyak beredar di pasaran, yaitu Honeywell, Glenz, Hikvision, Schneider, dan Samsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa Honeywell adalah merek kamera CCTV yang paling banyak diminati konsumen dengan bobot nilai 34,24%, disusul dengan merek Schneider dengan bobot 27,81%, Samsung dengan bobot 17,18%, Glenz dengan bobot 10,84%, dan terakhir Hikvision dengan bobot 9,94%. Hasil ini memberi referensi yang jelas bagi perusahaan untuk menentukan skala prioritas penjualan merek kamera CCTV apa yang akan lebih banyak ditawarkan kepada konsumen sebagai bagian dari strategi pemasaran

Analisis Prioritas Perbaikan Kendaraan Mobil Bengkel Mandalika Dengan Analytic Hierarchy Process

“…Matriks perbandingan berpasangan Mendefinisikan matriks perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah penilai seluruhnya ditentukan dengan Persamaan [10]. Pada tahapan ini akan dibentuk beberapa matriks perbandingan berpasangan sesuai model hirarki, kemudian berdasarkan hasil analisis terhadap laporan kerusakan kendaraan akan ditentukan nilai prefrensi pada masingmasing matriks perbandingan berpasangan yang ada [11].…”

“…Tahapan ini berfungsi untuk mendapatkan prioritas keseluruhan (model sintesis) sebagai prioritas akhir dari hasil analisis dengan metode AHP berdasarkan nilai prioritas pada masing-masing kriteria dan alternatif yang sudah dihitung [11]. Selain model sintesis kemudian akan dilakukan analisis "bagaimana-jika" untuk melihat bagaimana hasil akhir akan berubah jika bobot kriteria berbeda (model sensitivitas) sehingga seberapa kuat keputusan asli kita dan apa pengendalinya (yaitu, kriteria mana yang mempengaruhi hasil asli).…”

Feasibility Analysis for Economic Flyover in Bojonegoro District

“…AHP (Analytical Hierarchy Process) has many advantages in explaining the decision-making process because it can be described graphically so that it is easily understood by all parties involved in decision-making [14]. With AHP, complex decision processes can be broken down into decisions that can be handled easily [15]. In addition, AHP also tests the consistency of the assessment; if there is a deviation that is too far from the perfect consistency value, this indicates that the evaluation needs to be corrected or the hierarchy must be restructured.…”

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Strategi Pemasaran Barang dengan Metode Analytic Hierarchy Process

“…Menentukan strategi pemasaran yang tepat merupakan multi criteria problem karena melibatkan banyak kriteria [2]. Pengambil keputusan harus mempertimbangkan banyak faktor yang kompleks serta harus mengevaluasi dan dapat memilih strategi pemasaran yang tepat untuk kelangsungan bisnis perusahaan [3]. Pengambilan keputusan dari permasalahan yang multi criteria, dapat dilakukan dengan membangun sistem pendukung keputusan.…”