The Government's decision to implement limited face-to-face learning (PTMT) during the current COVID-19 pandemic, presents Blended Learning which combines online and offline learning. The research aims: 1) to describe the application of Blended Learning in learning arts and culture, 2) to identify the supporting factors and inhibiting factors of Blended Learning in learning arts and culture for class VIIIC students at SMPN 16 Malang. documentation. The results of this study are: 1) Description of the application of Blended Learning in learning arts and culture and 2) Identification of the supporting factors and inhibiting factors of Blended Learning in learning arts and culture for class VIIIC students of SMP Negeri 16 Malang. The results concluded that Blended Learning requires collaboration between teachers, students, and parents so that what are the inhibiting factors can be improved in the future, and what are the supporting factors can be improved again. The application of Blended Learning is very good and suitable to be applied to learning arts and culture in class VIIIC SMPN 16 Malang during this PTMT.
Keywords: Blended Learning, application, learning, art culture, PTMT.
Abstrak: Keputusan Pemerintah menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di masa pandemi COVID-19 saat ini, menghadirkan pembelajaran campuran/Blended Learning yang memadukan pembelajaran online dan offline. Penelitian bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan Penerapan Blended Learning pada pembelajaran seni budaya, 2) Mengidentifikasi Faktor pendukung serta faktor penghambat Blended Learning pada pembelajaran seni budaya bagi Siswa Kelas VIIIC SMPN 16 Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian diambil melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu: 1) Deskripsi tentang penerapan Blended Learning pada pembelajaran seni budaya dan 2) Identifikasi tentang faktor pendukung serta faktor penghambat Blended Learning pada pembelajaran seni budaya bagi siswa kelas VIIIC SMP Negeri 16 Malang. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pembelajaran Blended Learning membutuhkan kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua agar faktor penghambat seperti lingkungan belajar, tugas dari guru dan kedisiplinan siswa bisa diperbaiki lagi serta faktor penghambat lain yaitu sarana dan prasarana, motivasi siswa, dukungan orang tua, kesiapan siswa dan guru, lingkungan belajar serta pemilihan media dan metode pembelajaran bisa ditingkatkan lagi kedepannya. Penerapan Blended Learning sudah sangat baik dan sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran seni budaya di kelas VIIIC SMPN 16 Malang selama PTMT ini.
Kata kunci: Blended Learning; penerapan; pembelajaran, seni budaya; PTMT