Penelitian ini bertujuan mendeskrispikan dan menjelaskan perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara kelompok siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan strategi berdiferensiasi, model pembelajaran berbasis proyek, dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain pretest – posttest non-equivalent control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Populasi penelitian ini berjumlah 280 orang yang merupakan siswa kelas VIII yang terbagi ke dalam 7 kelas dan sampel penelitian yang digunakan berjumlah 240 orang yang terbagi dalam 6 kelas. Instrumen penelitian yang dipakai berbentuk angket gaya belajar, dan tes berpikir kreatif. Data yang diperoleh adalah jenis gaya belajar, dan nilai berpikir kreatif siswa pada materi usaha dan pesawat sederhana serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan ANCOVA. Tindak lanjut ANCOVA, dipergunakan Least Significant Diffeerence (LSD) untuk mengetahui perlakuan mana yang memberikan hasil yang berbeda. Pengujian hipotesis dikerjakan dengan taraf signifikansi 5%. Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat (normalitas, homogenitas, linearitas, kemiringan garis regresi, dan multikolinieritas). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek dengan strategi berdiferensiasi lebih baik daripada model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dengan efek pengaruh sebesar 77,3%.