Pada industri pengolah rumput laut menjadi produk Alkali Treated Cottonii Chips (ATCC) akan dihasilkan suatu limbah cair, dimana limbah cair selanjutnya diolah dalam suatu IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) hingga memenuhi baku mutu. Namun demikian, volume air limbah yang sangat besar tersebut belum dilakukan pemanfaatan kembali (reuse), sedangkan kebutuhan air untuk proses produksi sangat besar. Air proses diperoleh dari air tanah melalui proses pengeboran, dimana proses pengeboran air tanah tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Pengambilan air tanah secara terus menerus juga dapat mengganggu ekosistem air tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk pemanfaatan air buangan (effluent) IPAL menjadi air proses melalui proses adsorpsi dan mikrofiltrasi. Penelitian dilakukan dengan cara mengalirkan air buangan (effluent) IPAL ke dalam kolom adsorpsi yang berisi karbon aktif dan membran filtrasi. Variabel yang digunakan antara lain: berat adsorben 20 kg dan 25 kg dan ukuran mikrofiltrasi 5 μm dan 10 μm. Sedangkan parameter yang diukur adalah pH, turbidity, bau, rasa, warna, besi, mangan dan Total Dissolved Solid (TDS). Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada berat adsorben 25 kg, diperoleh penurunan kadar kontaminan sebesar TDS (51,30%), turbidity (81,19%), kesadahan (26,71%), besi terlarut (95,43%), mangan (95,531%), pH 7, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Sedangkan hasil akhir air olahan effluent IPAL menggunakan media adsorpsi berat 25 kg dan ukuran membrane filtrasi 5 μm diperoleh persen penurunan TDS (26,9%), kesadahan (13,76%), kekeruhan (28,09%), besi (74,98%), mangan (78,16%), tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan pH netral.