Tumbuhan sapu-sapu (Baeckea frutescens L.) merupakan salah satu jenis keanekaragaman hayati yang tumbuh dan persebarannya cukup banyak di Indonesia. B. frutescens L diketahui memiliki senyawa metabolit sekunder aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai obat, antibakteri, dan antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada B. frutescens L. Metode yang digunakan adalah ekstraksi dilanjutkan dengan pengujian fitokimia kualitatif yang terdiri dari tujuh pengujian yakni uji fenol, tanin, flavonoid, saponin, alkaloid, steroid dan terpenoid serta pengujian kuantitatif yakni pengujian total fenolik ekstrak B. frutescens L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan persentase bobot rendemen ekstrak daun B. frutescens L. sebesar ekstrak n-heksan 5,39%, ekstrak etil asetat 14,54% dan ekstrak etanol yakni 19,81%. Hasil pengujian fitokimia kualitatif menujukkan senyawa fitokimia yang terkandung di dalam tumbuhan B. frutescens L. yakni pada ekstrak n-heksan hanya terdapat senyawa steroid dan pada ekstrak etil asetat terdapat senyawa fenolik, tanin, flavonoid, dan alkaloid. Selain itu, pada ekstrak etanol terdapat senyawa fenolik, tanin, flavonoid, saponin, steroid, dan alkaloid. Pengujian total fenolik ekstrak daun tumbuhan B. frutescens L. untuk pelarut etil asetat yakni 0,24% dan pelarut etanol yakni sebesar 0,14% dihitung terhadap senyawa fenol asam galat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan kandungan metabolit sekunder B. frutescens L.