Sindrom down merupakan kelainan akibat penambahan jumlah kromosom tubuh nomor 21 sehingga mempengaruhi ciri fisik, pola dan jumlah sulur ujung jari tangan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ciri fisik, pola sidik jari dan jumlah sulur penderita sindrom down. Pengambilan sampel dilakukan di SLB Kota Jember, data ciri fisik didokumentasikan, dideskripsikan dan dianalisis dengan Uji Wilcoxon untuk mengetahui signifikansi perbedaan dengan orang normal. Pola dan jumlah sulur dilakukan perekaman dengan menempelkan ujung jari pada bantalan tinta selanjutnya ditempelkan pada kertas HVS. Selanjutnya ditentukan pola sidik jari dan dihitung jumlah sulurnya. Jumlah sulur selanjutnya diuji Independent Sampel T-Test untuk mengetahui perbedaan dengan orang normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ciri fisik siswa SLB Kota Jember mempunyai perbedaan yang signifikan dengan orang normal meliputi hidung pesek, mulut kecil dan cenderung membuka, jari tangan pendek. Ketiga parameter tersebut pada Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang nyata dengan orang normal. Karakter lain yaitu mata sipit dan membujur keatas serta terdapat lipatan mata (epikantus), ujung lidah yang melebar, telapak tangan siswa umumnya mempunyai garis simian, jari kelingking yang bengkok, serta pada jari kaki pertama dan kedua mempunyai jarak lebar. Pola sidik jari siswa adalah loop ulnar (84,17%) dengan jumlah sulur rata-rata 145,59 sulur, lebih banyak dari orang normal. Hasil uji Independent Sampel T-Test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara siswa penderi sindrom down dengan orang normal