ABSTRAKProses produksi benih kentang (Solanum tuberosum L.) pada umumnya dihasilkan didataran tinggi (1.500 -3.000m dpl), akan tetapi tidak menutup kemungkinan di produksi di dataran yang lebih rendah dengan bantuan teknologi tertentu selama proses budidayanya. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan metode produksi benih kentang di dataran menengah (650 m dpl) melalui pemanfaatan asal bahan tanam danmelihat interaksinya terhadap komposisi media tanam. Percobaan menggunakan RAK faktorial terdiri dari perlakuan 2 jenis asal bahan tanam (stek mini/S1 dan umbi mikro/S2) dan 3 jeniskomposisi media tanam dengan perbandingan sama, komposisi A (arang sekam: cocopeat: tanah); komposisi B (arang sekam: cocopeat: tanah: kascing) dan komposisi C (arang sekam: cocopeat: tanah: pupuk kandang ayam). Percobaan diulang 4 kali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase hidup tanaman kentang Granola Kembang cukup baik (79,16% hidup). Asal bahan tanam umbi mikro mempunyai kemampuan bertahan hidup lebih besar (87.50%), dibandingkan asal bahan tanam stek mini (70,8%). Factor interaksi antara asal bahan tanam dengan macam komposisi media tidak menunjukkan beda nyata. Beda nyata hanya terjadi pada factor tunggal, dimana pada parameter pertumbuhan (jumlah anakan, tinggi) asal bahan tanam umbi mikro lebih baik dibandingkan bahan stek mini. Pengaruh komposisi media terhadap parameter pertumbuhan tertinggi diperoleh pada komposisi C (arang sekam: cocopeat: tanah: pupuk kandang ayam), disusul komposisi B dan komposisi A terendah. Produksi umbi G2 jumlah umbi dan berat umbi per sampelserta produksi umbi total tertinggi di peroleh pada komposisi media C, disusul komposisi media B dan hasil terendah diperoleh pada komposisi media A. Hasil produksi umbi terbaik diperoleh dari bahan tanam asal umbi mikro dibandingkan dengan stek mini. B(charcoal husk: cocopeat: soil: worm manure), and C (charcoal husk: cocopeat: soil: chicken manure). The results showed thatthe life survive percentag of Granola was relatively high (79.16%). Interaction factor between the planting material and media compositions showed no significant effect. The significant effect occurs was only on a single factor, where on the growth (number of shoots, height of shoot or plant) of microtuber planting material better than the growth of mini cuttings material. The composition of media C gave the best effect compared to the other media. The higher tuber production of G2 (the number of tubers, the weight tuber per sample and total production of tuber), obtained at the treatment of C media composition, followed bythe composition of B media and the lowest was composition of A media. The planting material of micro tuber provides the best G2 tuber production compared to the mini cuts.
Kata Kunci:
ABSTRACT
The production process of potato seeds (Solanum tuberosum L.) generally produced on the highlands (1,500-3,000 m above sea levels), but the possibility it could be produced in the medium (medland) with modifying of the cultivation technology. The purpose of the research is t...