Losion merupakan kosmetik berupa emulsi minyak dalam air yang digunakan pada kulit bagian tangan dan tubuh. Umumnya losion terdiri dari berbagai minyak nabati atau sintesis. Dalam penelitian ini, minyak nabati yang digunakan yaitu minyak kelapa yang mampu melembutkan kulit. Salah satu bahan penting untuk terjadinya emulsifikasi dan kestabilan emulsi pada losion adalah penambahan surfaktan. Stabilitas emulsi pada losion dapat ditingkatkan dengan mencampur 2 jenis surfaktan. Surfaktan yang digunakan pada penelitian ini adalah Tween 80 serta setil alkohol bertindak sebagai kosurfaktan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi Tween 80 dan setil alkohol terhadap stabilitas losion serta mengetahui rasio kombinasi Tween 80 dan setil alkohol terbaik yang menghasilkan losion minyak kelapa stabil. Parameter kestabilan losion meliputi penampakan, pH, viskositas, bobot jenis, daya sebar, uji freeze-thaw, uji panas-dingin, uji sentrifugasi. Parameter pendukung meliputi rendemen dan uji hedonik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan Uji lanjut Duncan. Penelitian ini memiliki 5 perlakuan penambahan perbandingan variasi rasio Tween 80 dan setil alkohol, yaitu perlakuan A 0:1, perlakuan B 3:1, perlakuan C 1:1, perlakuan D 1:3 dan perlakuan E 1:0. Selama penyimpanan losion perlakuan B, C, D dan E memenuhi standar SNI 16-4399-1996 seperti rendemen, pH, viskositas dan bobot jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan variasi Tween 80 dan setil alkohol mempengaruhi kestabilan fisik losion. Perlakuan C dan D menghasilkan losion yang stabil diantara perlakuan lainnya, keduanya tidak terjadi pemisahan dan tetap homogen pada pengujian kestabilan losion.