Bawang merah diambil bagian umbi, untuk bagian kulit bawang merah penggunaanya masih terbatas. Kulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan limbah yang belum dimanfaatkan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pelarut antara ekstrak etanol 96%, ekstrak air, ekstrak campuran etanol 96%-air menghasilkan ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa L.) paling tinggi dan mengetahui perbedaan kandungan golongan senyawa kimia dari ekstrak etanol 96%, ekstrak air, ekstrak campuran etanol 96% dan air pada kulit bawang merah (Allium cepa L.). Penelitian dilakukan secara eksperimen, sampel di ekstraksi dengan cara di maserasi selama 3 X 24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 96%, pelarut air dan pelarut campuran etanol-air. Hasil rata-rata rendemen ekstrak etanol 96% 10,66%, ekstrak air 10,29% dan ekstrak campuran etanol-air 13,27%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rendemen optimal pada ekstraksi kulit bahwa merah menggunakan pelarut campuran etanol-air yaitu sebesar 13,27% dengan analisis fitokimia secara kualitatif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin.
Kata Kunci : Ekstrak Kulit Bawang Merah, maserasi, pelarut