Latar belakang: Infark Miokard Akut merupakan suatu kondisi dimana otot jantung tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen akibat aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah jantung sehingga otot jantung mati. Pengetahuan merupakan bagian yang sangat penting untuk membentuk perilaku seseorang. Perilaku yang didasari dengan ilmu pengetahuan akan lebih mudah dalam mendapatkan informasi daripada perilaku yang tidak didasari dengan ilmu pengetahuan.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan masyarakat tentang infark miokard akut di Yogyakarta.
Metode: Penelitian Eksperimen dengan jenis Eksperimen Non-design (Pre-Experimental Design) dengan rancangan One-Group Pretest-Posttest Design dengan teknik Non-Probability Sampling dengan metode Purposive Sampling yaitu 20 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Match Pairs Test.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu sebanyak 10 orang (50,0%) memiliki pengetahuan baik dan 10 orang (50,0%) berpengetahuan cukup. Sedangkan pengetahuan responden sesudah diberikan pendidikan kesehatan, sebanyak 19 orang (95,0%) berpengetahuan baik dan 1 orang (5,0%) berpengetahuan cukup. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dengan audiovisual terbukti mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung IMA. Hasil uji Wilcoxon Match Pairs Test diperoleh p-value 0,000<0,05.
Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan kesehatan dengan media audiovisual terhadap pengetahuan masyarakat tentang infark miokard akut di Yogyakarta. Media audiovisul dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Akut Miokard Infark.