Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) terhadap Waktu Perdarahan (Bleeding Time) Pada Mencit Strain Balb-C

Abstract

Tooth extraction causes prolonged bleeding complications and the body will respond with hemostasis. Currently developing natural medicines to help the process of hemostasis. Red dragon fruit peel, which is generally a waste containing tannins, flavonoids, and saponins to stop bleeding. Purpose was to find out the effect of red dragon fruit peel extract on bleeding time in the tail of Balb-C strain mice. 16 mice samples were adapted for one week. Mice were divided into 2 groups subsquently fasted for 7 hours. The first group as a control (0.5% Na-CMC). The second group was given red dragon fruit peel extract which was divided into three sub-groups at a dose of 0.5 mg / g BW, mg / g BW, and 1.5 mg / g BW. All samples were waited for 45 minutes and cut along 2 cm from the tip of the tail. Blood is spilled on Whatman paper which has 30 seconds in each box. The number of blood spots on the box was calculated and multiplied by 30 seconds. The result showed that bleeding time in the group given red dragon fruit peel extract was significantly lower (p <0.05) than in the control group. The conclusion was red dragon fruit peel extract (Hylocereus Polyrhizus) has an effect on shortening the bleeding time in cutting the tail of bulb-c strain mice and the dose of red dragon fruit peel extract (Hylocereus Polyrhizus) which has the most significant effect is 1 mg / BB mice.

<p><strong>Efektivitas ekstrak daun cocor bebek (kalanchoe pinnata) terhadap waktu perdarahan (bleeding time) pada ekor mencit strain balb-c</strong></p><p><strong><em>Effectiveness of kalanchoe pinnata leaf extract on bleeding time in the tail of balb-c mice strain</em></strong></p>

“…Waktu perdarahan dihitung dengan menghitung banyak kotak yang memiliki bercak darah dan dikalikan 30 detik. 16 Data rerata lama waktu perdarahan yang diperoleh ditabulasi, kemudian dianalisis dengan uji Saphiro-Wilk untuk uji normalitas dan uji Levene untuk uji homogenitas. Data penelitian ini berdistribusi tidak normal dan tidak homogen sehingga dilanjutkan dengan uji non parametrik.…”

“…17,18 Hal ini disebabkan pemberian Na-CMC 0,5% sebagai kontrol negatif tidak memiliki efek memperpendek waktu perdarahan karena tidak mempengaruhi proses fisiologis mencit. 16 Kelompok K(+) asam traneksamat memiliki kemampuan memperpendek waktu perdarahan dengan rerata waktu perdarahan 3 menit 52,5 detik. Asam traneksamat merupakan agen hemostatik untuk menurunkan kehilangan darah pada pembedahan dan kondisi kesehatan yang berhubungan dengan peningkatan jumlah perdarahan, mengurangi kebutuhan transfusi darah, dan penanganan trauma mayor.…”

“…Penghambatan prostasiklin akan menyebabkan pembentukan agregasi trombosit yang lebih banyak sehingga waktu perdarahan akan memendek. 16 Senyawa tannin memiliki sifat astringen yang dapat mempercepat keluarnya protein dari sel dan mengendapkan protein tersebut pada permukaan sel sehingga dapat menginduksi sintesis tromboksan A2 yang merupakan vasokonstriktor. 24 Peningkatan sintesis tromboksan A2 memudahkan trombosit mengeluarkan Adenosin Difosfat (ADP).…”

“…26 Pengendapan sel darah dapat menginduksi sintesis tromboksan A2 dan serotonin. 16 Induksi sintesis tromboksan A2 dapat menyebabkan trombosit beragregasi lebih cepat. 16 Adanya agregasi trombosit menyebabkan pembekuan darah yang lebih cepat dengan trombosit yang lain sehingga terbentuk bekuan darah yang lebih cepat dan mempercepat proses perdarahan.…”

“…16 Induksi sintesis tromboksan A2 dapat menyebabkan trombosit beragregasi lebih cepat. 16 Adanya agregasi trombosit menyebabkan pembekuan darah yang lebih cepat dengan trombosit yang lain sehingga terbentuk bekuan darah yang lebih cepat dan mempercepat proses perdarahan. 26 Hasil kelompok perlakuan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif memiliki kemampuan memperpendek waktu perdarahan yang sama secara statistik (p>0,05).…”