Proses produksi bisa berjalan bila persyaratan faktor produksi yang dibutuhkan sudah terpenuhi. Faktor produksi adalah input dan merupakan hal yang mutlak, karena proses produksi untuk menghasilkan produk dibutuhkan sejumlah faktor produksi tertentu. Proses produksi menuntut untuk mampu menganalisis dan mengkombinasikan berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu seefisien mungkin. Risiko produksi pertanian lebih besar dibandingkan risiko non pertanian, karena pertanian sangat dipengaruhi oleh alam seperti cuaca, hama penyakit, suhu, kekeringan, dan banjir. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah tadah hujan, dan menganalisis risiko produksi usahatani padi sawah tadah hujan. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros. Jumlah populasi penelitian 1.034 orang, sedangkan jumlah sampel petani yang dijadikan responden adalah 100 orang. Untuk mendapatkan jumlah sampel digunakan teknik multi stage cluster random sampling. Metode analisis data yang digunakan analisis regresi linier berganda dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk urea dan jumlah pestisida mempengaruhi produksi usahatani padi sawah tadah hujan. Produksi usahatani padi sawah tadah hujan di Kabupaten Maros dan Pangkep berisiko dan risiko produksi Kabupaten Maros lebih besar daripada Kabupaten Pangkep.