ABSTRAK Penyakit Paru Obstrukstif Kronis (PPOK) dapat bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi akibat partikel atau gas beracun. Eksaserbasi dan komplikasi lanjut pada PPOK dapat dicegah melalui minimalisasi pajanan asap rokok, purse lip breathing exercise, dan batuk effektif. Perawat berkolaborasi secara multidisiplin memberikan intervensi edukasi dan program perencanan pulang dan perawatan di rumah pada pasien PPOK. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan keluarga pasien PPOK . Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif diikuti oleh sepuluh partisipan. Pelaksanaan kegiatan difasilitasi oleh dosen fakultas keperawatan bidang keperawatan medikal bedah dan empat orang mahasiswa fakultas keperawatan pada program profesi Ners stase Keperawatan Medikal bedah di ruang penyakit dalam dewasa sebuah rumah sakit daerah di Jawa Barat. Pengukuran pre dan post tes menggunakan pertanyaan yang disusun secara mandiri sebanyak sepuluh pertanyaan tertutup. Pengetahuan peserta dikelompokan menjadi tiga kategori dengan rentang nilai 10 - 40 (Kurang), 50 - 70 (Cukup), dan 80 - 100 (Sangat baik). Hasil menunjukkan jumlah partisipan dengan nilai sangat baik saat pre-test hanya 10% (mdian 50) dan saat post-test menunjukkan peningkatan menjadi 60% (median 80). Edukasi ini efektif meningkatkan pengetahuan keluarga tentang PLB dan batuk efektif, namun belum menjadikan semua keluarga memiliki pengetahuan sangat baik. Karenanya, kegiatan sejenis perlu ditindaklanjuti dengan menjadikan program edukas sejenis sebagai kegiatan rutin di ruangan.. Kata Kunci: Edukasi, Batuk Efektif, Penyakit Paru Obstruktif, Pursed Lip Breathing ABSTRACT Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) can be progressive and associated with an inflammatory response due to toxic particles or gases. However, exacerbations and complications of COPD are preventable trough minimizing smoking exposure, purse lip breathing exercise, and effective coughing. Nurses collaborate in a multidisciplinary manner to provide educational interventions, discharge planning programs, and home care for COPD patients. This activity aims to analyze differences in the level of knowledge before and after providing education to patients and families with COPD. This quantitative descriptive employed to ten participants. The implementation of the activity was facilitated by a lecturer from the Faculty of Nursing in the field of medical-surgical nursing and four students from the Faculty of Nursing in the Medical-Surgical Nursing Professional Program in the adult internal medicine room of a regional hospital in West Java. The pre-test and post-test measurements used ten closed-ended questions independently arranged. Participants' knowledge was grouped into three categories with a range of values of 10 - 40 (poor), 50 - 70 (sufficient), and 80 - 100 (very good). The results showed that the number of participants with very good scores during the pre-test was only 10% (median 50) and during the post-test it showed an increase to 60% (median 80). This education program effectively improved patient family’s knowledge on purse lip breathing exercise and effective coughing, however did not all patient family showed excellent knowledge yet Therefore it is recommended to intensively apply this educational activity as a routine program at the ward. Keywords: Education, Coughing, Obstructive Pulmonary Disease, Pursed Lip Breathing