2019
DOI: 10.29244/jmpi.2019.6.54
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Fortifikasi Zat Besi Menggunakan Fe-Sulfat, Fe-Fumarat dan Na Fe EDTA Terhadap Kualitas Sensori Produk-Produk Olahan Tepung Terigu

Abstract: The consumption of wheat flour in Indonesia is very high reaching 5.9 million tons during year 2016 and tends to increase steadily every year. The National Standardization Agency of Indonesia (BSN) of Wheat Flour (2009) requires the fortification with minimum iron of 50 ppm (as Fe-elemental). Study conducted byIndonesian ministry of health based on WHO recommendation (2006) states that for wheat consumption 75-149 g/day, fortificication wheat flour with iron should be as much as 60 ppm (in the form of Fe-fumar… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
2
2

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Daun suji dipilih karena mengandung klorofil, klorofil dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang 400-700 nm terutama pada warna biru dan merah [15]. Klorofil dapat berikatan dengan TiO2 karena memiliki gugus karboksilat sehingga dapat menambah efisiensi dalam konversi energi menjadi lebih baik [16]. Selain itu, daun suji banyak ditemukan di Asia yang melimpah di Indonesia dan Malaysia, namun pemanfaatannya masih belum maksimal, biasanya digunakan sebagai pewarna makanan atau nonpangan [17].…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Daun suji dipilih karena mengandung klorofil, klorofil dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang 400-700 nm terutama pada warna biru dan merah [15]. Klorofil dapat berikatan dengan TiO2 karena memiliki gugus karboksilat sehingga dapat menambah efisiensi dalam konversi energi menjadi lebih baik [16]. Selain itu, daun suji banyak ditemukan di Asia yang melimpah di Indonesia dan Malaysia, namun pemanfaatannya masih belum maksimal, biasanya digunakan sebagai pewarna makanan atau nonpangan [17].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengukuran elektrokimia dilakukan dengan instrumen Voltametri tipe 797 VA Computrace. Dalam pengukuran elektrokimia KCL 3 M digunakan sebagai elektrolit pendukung, kawat tembaga digunakan untuk elektroda kerja, Ag/AgCl untuk elektroda referensi, dengan rentang potensial -1,6 V-1,6 V. Parameter seperti waktu deposisi, laju pindai dan pH dipilih setelah pengujian awal [16,17].…”
Section: Studi Elektrokimia Pewarnaunclassified
See 1 more Smart Citation