Pengaruh Green Human Resource Management Terhadap Peningkatan Kepuasan Kerja dan Produktivitas Karyawan Melalui Perspektif Technology Acceptance Model (TAM)

Abstract

Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) saat ini telah berkembang bila selama ini terdapat anggapan bahwa proses MSDM sering berhubungan dengan pemakaian bahan yang sangat banyak seperti kertas, alat tulis dan sebagainya. Saat ini dikenal konsep green human resource management (GHRM), konsep ini memberikan solusi bagaimana mengimplementasikan pengelolaan sumber daya manusia dengan meninimalkan penggunaan bahan perkantoran. Solusinya adalah dengan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi ataupun platform digital lainnya dalam operasional perusahaan sehari-hari. Namun untuk mengimplementasikan konsep teknologi pengguna harus menguasai dan terbiasa dalam menggunakan teknologi untuk menciptakan kepuasan dan produktivitas kerja. Pada penelitian ini akan mengukur hubungan antara GHRM terhadap penerimaan teknologi (TAM) dalam rangka meningkatkan kepuasan dan produktivitas kerja. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan perusahaan di surabaya yang sehari-harinya menggunakan aplikasi komputer dalam bekerja. Hasilnya diperoleh sebanyak 120 responden dan dengan tingkat error 5% data responden diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasilnya adalah GHRM berpengaruh positif signifikan terhadap TAM dan mempengaruhi pula secara signifikan kepuasan dan produktivitas kerja.

The Effect of Adaptation of Green Culture on Work Productivity through Turnover Intention in Private Universities in Medan City

“…The findings of this study thus concur with those of research (Wijonarko & Wirapraja, 2022), which found that green culture is a critical element in boosting worker productivity. The study's findings indicate that the company would be wise to adopt a "green culture," as it can assist businesses in adhering to environmental laws and regulations while lowering their risk of facing legal repercussions and reputational harm.…”