World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 menyatakan bahwa 33 persen remaja Indonesia melakukan hubungan seks bebas. Dampak dari seks bebas adalah terjadinya penyakit kelamin, PMS dan HIV/AIDS serta bahaya kehamilan dini. Diperlukan penyampaian informasi yang tepat mengenai seks bebas, salah satunya dengan Peer Group Education yang dinilai 2 kali lebih efektif dibandingkan metode lain disebabkan fasilitator dapat menciptakan suasana yang lebih terbuka dengan pendekatan bersahabat, tidak menggurui atau menghakimi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kelompok sebaya terhadap tingkat pengetahuan tentang bahaya seks bebas pada remaja. Desain penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest design dengan menggunakan total sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 42 responden yang dilakukan di SMKN 1 Rancah pada bulan Maret 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dikategorikan memiliki pengetahuan yang kurang baik sebelum intervensi diskusi kelompok sebaya. Namun, setelah intervensi, sebagian besar partisipan dikategorikan memiliki pengetahuan yang baik, dengan perubahan mean tambah kurang standard deviasi (SD) sebelum dan sesudah intervensi sebesar 34,90 tambah kurang3,37 menjadi 47,24 tambah kurang 1,39. Terdapat pengaruh pendidikan kelompok sebaya terhadap tingkat pengetahuan tentang bahaya seks bebas pada remaja. Diperlukan program edukasi yang terstruktur dan menyeluruh terkait berbagai aspek bahaya seks bebas, termasuk risiko kesehatan fisik dan mental, dampak sosial, serta solusi dan strategi untuk menghindarinya.