Seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan dan merupakan permasalahan fenomena. Perilaku seks merupakan permasalahan dan fenomena sosial yang semakin lazim dijumpai dalam masyarakat. Perilaku seks bebas tidak hanya didominasi oleh negara maju, namun juga banyak ditemui di negara berkembang. Upaya untuk mengatasi masalah perilaku seksual remaja tidak bisa hanya dilaksanakan oleh tenaga ahli saja seperti psikolog, konselor, dan pendidik namun harus oleh semua pihak antara lain guru, orang tua, pemerintah dan masyarakat, tenaga ahli lainnya dan remaja itu sendiri atau teman sebayanya. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Health education melalui peer review terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang bahaya seks bebas pada siswa SMP. Desain penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi-Experimental one group pretest-postest. Sampel dalam penelitian ini 10 siswa SMP. Analisa data dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap didapatkan nilai asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,005 artinya Ha diterima atau dapat disimpulkan ada pengaruh health education melalui peer review terhadap pengetahuan dan sikap tentang bahaya seks bebas di Siswa SMP. Agar lebih meningkatkan lagi pendidikan kesehatan di sekolah-sekolah khusus tentang bahaya seks bebas sehingga para siswa mendapat pengetahuan dan terbentuk sikap yang baik dengan tidak melakukan seks bebas.
The prevalence of dysmenorrhea is 90% in adolescent girls, which is caused by the presence of prostaglandins that trigger pain. Dysmenorrhea is directly related to quality of life. Herbal is one method that is considered safe because it does not provide side effects and dependence. Dragon fruit skin contains substances that function to flex blood vessels, so that blood flow can directly have an impact on reducing pain during menstruation. In addition, increased levels of magnesium in the body can help smooth muscle relaxation and vasodilation of blood vessels. Coconut water is rich in calcium so it is considered capable of dealing with dysmenorrhea. The formulation of the problem is whether a mixture of dragon fruit peel and green coconut water is effective in treating dysmenorrhea? The purpose of the study was to analyze the difference in light intensity before and before using a drink mixed with dragon fruit peel and green coconut water. The research method used a quasi-experimental design and the use of pretest-posttest control group design techniques. The number of samples was 32 people who were divided into 2 groups. Instruments to measure dysmenorrhea using the VAS (Visual Analogue Scale) instrument. The analysis uses paired T if the data distribution is normal and if the distribution is not normal, then the Wilcoxon test is used. The results of the Mann Whitney test show that the P-Value value of 0.000 is smaller or <0.05. The conclusion is that there is a significant difference between the results of the level of dysmenorrhea pain in the Intervention Group with the consumption of a mixture of dragon fruit peel jelly and green coconut and the Control Group with the provision of relaxation techniques. Keywords: Woman, Pain, Relaxation ABSTRAK Prevalensi dismenore adalah 90% pada remaja putri, yang disebabkan oleh adanya prostaglandin yang memicu nyeri. Dismenore berhubungan langsung dengan kualitas hidup. Herbal merupakan salah satu cara yang dianggap aman karena tidak memberikan efek samping dan ketergantungan. Kulit buah naga mengandung zat yang berfungsi untuk melenturkan pembuluh darah, sehingga aliran darah secara langsung dapat berdampak mengurangi rasa sakit saat menstruasi. Selain itu, peningkatan kadar magnesium dalam tubuh dapat membantu relaksasi otot polos dan vasodilatasi pembuluh darah. Air kelapa kaya akan kalsium sehingga dianggap mampu mengatasi dismenore. Rumusan masalahnya apakah campuran kulit buah naga dan air kelapa hijau efektif mengobati dismenore? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan intensitas cahaya sebelum dan sebelum menggunakan minuman yang dicampur dengan kulit buah naga dan air kelapa hijau. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dan menggunakan teknik pretest-posttest control group design. Jumlah sampel sebanyak 32 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Instrumen untuk mengukur dismenorea menggunakan instrumen VAS (Visual Analogue Scale). Analisis menggunakan T berpasangan jika distribusi datanya normal dan jika distribusinya tidak normal, maka digunakan uji Wilcoxon. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa nilai P-Value sebesar 0,000 lebih kecil atau < 0,05. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tingkat nyeri dismenore pada Kelompok Intervensi dengan konsumsi campuran jelly kulit buah naga dan kelapa hijau dan Kelompok Kontrol dengan pemberian teknik relaksasi. Kata Kunci: Wanita, Rasa sakit, Relaksasi
Toddler period is an essential period in human life-cycle and requires a serious attention to the rapid growth and development process. Nutritional status is internationally recognized as an indicator that influenced the growth and development of children. The most important monitoring in children’s development is during the first 3 years by using the Pre-Screening Developmental Questionnaire. Pre-Screening Developmental Questionnaire can be implemented in children up to the age of 6. PDQ can be used by midwife as a monitoring tool of children’s development. This study aims to determine the effect of modifying KPSP using dart games on toddlers' abilities. This research is a quasi-experimental research with pretest and posttest control and treatment groups. The population in the study were students of Tk Al – Mujahidin class A and B totaling 70 children, then divided into 2 groups; treatment and control. Pretest assessment minimum value pre test 4 and maximum value 10 with the highest mean 8.23 for the control group, while the highest Std deviation value 1.011 for the treatment group.The posttest assessment of the control group had a minimum pre-test value of 5 and a maximum value of 10 with a mean of 8.29, while the treatment group had a minimum pre-test value of 6 and a maximum value of 10 with a mean of 7.74, the highest Std deviation value was 1.292 for the treatment group. The analysis of the Mann Whitney Test it is known that there is an effect of modifying the KPSP sheet using dart games on the ability of toddlers (p value 0.012 <0.05). From the calculation results of the Mann Whitney Test, it was concluded that there was an influence to determine the effect of modifying the KPSP sheet using the Dart game on the ability of toddlers in Al Mujahidin Kindergarten by 0.012 with a strong enough relationship strength that had a negative correlation. Thus the hypothesis was accepted (p value <0.05). Keywords: Modification, KPSP, Dart Game, Toddlers ABSTRAK Masa balita adalah masa dikehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian serius karena terjadi proses tumbuh kembang yang sangat pesat. Salah satu indikator penting yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah status gizi. Monitoring terpenting dalam perkembangan anak ada pada 3 tahun pertama. Monitoring dapat menggunakan kuesioner pra screening perkembangan (KPSP). Kuesioner KPSP dapat di implementasikan pada anak usia 0 hingga usia 6 tahun. Tenaga Kesehatan yang dapat memantau KPSP salah satunya adalah Bidan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi lembar KPSP menggunakan dart game terhadap kemampuan balita. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest dan posttest kelompok kontrol dan perlakuan. Populasi dalam penelitian yaitu murid Tk Al – Mujahidin kelas A dan B berjumlah 70 anak, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok; perlakuan dan kontrol. Penilaian pretest nilai minimal pre test 4 dan nilai maksimal 10 dengan mean tertinggi 8.23 untuk kelompok control, sedangkan nilai Std. deviation tertinggi 1.011 untuk kelompok perlakuan. Penilaian posttest kelompok kontrol nilai minimal pre test 5 dan nilai maksimal 10 dengan mean 8.29, sedangkan kelompok perlakuan nilai minimal pre test 6 dan nilai maksimal 10 dengan mean 7.74, nilai Std. deviation tertinggi 1,292 untuk nya kelompok perlakuan. Dengan menggunakan analisis Mann Whitney Test diketahui bahwa terdapat pengaruh modifikasi lembar KPSP menggunakan dart game terhadap kemampuan balita (p value 0.012 < 0.05). Dari hasil penghitungan Mann Whitney Test disimpulkan terdapat pengaruh untuk mengetahui pengaruh modifikasi lembar KPSP menggunakan Dart game terhadap kemampuan balita di TK Al Mujahidin sebesar 0.012 dengan kekuatan hubungan cukup kuat yang berkorelasi negatif. Dengan demikian hipotesis diterima (p value < 0,05). Kata Kunci: Modifikasi, Lembar KPSP, Dart Game, Balita
Background: WHO China Country Office on December 31, 2019 reported that there had been pneumonia cases in Wuhan City - China, with global death cases in May 2020 reaching 4.23 million with 290 thousand deaths, 14,729 in Indonesia with 1007 deaths. Seeing that the number of exposure to COVID 19 has increased significantly, the Central Government issued a circular to limit and stop activities that touch the crowds, including teaching and learning activities, whether carried out in the classroom or in the field, this rule can affect students who are preparing their final project reports. The purpose of this community service activity is so that students can find out about the provision of maternal services in the era of COVID-19 and can complete their final project reports. Methods: providing health education online through zoom meetings. Results: The results showed a 100% assement student has been informed of maternal care in the era of Covid-19. Conclusion: The court of the participants numbered 21 people have received information in the Age COVID Maternal care - 19 and documentation of midwifery
ABSTRAK Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Sumbersari pada tahun 2011 99%, dengan permasalah volume ASI 20 %. Tiga penyebab kurangnya volume ASI pada ibu menyusui meliputi nutrisi, masalah psikologi, dan hisapan bayi. Untuk terhindar dari masalah gangguan nutrisi, ibu menyusui memerlukan nutrisi lebih, agar jumlah air susu yang dihasilkan cukup. Kejadian ini dapat diantisipasi dengan memberikan madu, karena nutrisi madu dapat mencukupi kebutuhan nutrisi ibu menyusui. Desain penelitian yang digunakan adalah True-Eksperimen.Dimana populasi yang digunakan ibu nifas, dan sampel adalah ibu nifas hari ke-1 sampai hari ke-10 (total sampling). Penelitian ini menggunakan uji t independent. Hasil penelitian didapatkan hasil bahwa nilai nilai rata – rata volume ASI matur hari ke-10 pada ibu dengan pemberian madu 703.5 cc / 24 jam, sedangkan rata – rata volume ASI matur hari ke-10 pada ibu tanpa pemberian madu 658.5 cc / 24 jam. t hitung (3.073) ≥ t tabel (2.101) terdapat Perbedaan Pemberian Madu Dan Tidak Diberi Madu Terhadap Volume Asi MaturIbu Nifas Hari Ke Sepuluh. Disebabkan madu memiliki kandungan nutrisi (energi, karbohidrat, protein) yang memiliki fungsi sebagai tenaga untuk hipofise posterior menghasilkan hormon oksitosin dan prolaktin. Kedua hormon tersebut memiliki peran sebagai pelancar dan produksi air susu. Dan diharapkan ibu menyusui mengkonsumsi madu pada awal nifas hingga bayi tidak menyusu lagi. Kata Kunci: Madu; Ibu Nifas; Volume ASI Matur
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.