Secara teori apabila pertumbuhan ekonomi meningkat maka meningkat pula penyerapan tenaga kerja, namun dari data yang dianalisa selama 30 tahun terakhir di Provinsi Sumatera Barat berdasarkan data dari (Badan Pusat Statistik) BPS, meningkatnya pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja dengan baik sehingga tidak sesuai dengan teori. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi dan tingkat pendidikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan memakai data sekunder dari (Badan Pusat Statistik) BPS Provinsi Sumatera Barat Tahun 1992-2021. Data dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi dan studi pustaka. Selanjutnya data dianalisis dengan Uji Asumsi Klasik yang meliputi Uji Autokorelasi, Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, dan Uji Heteroskedastisitas, Uji Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Koefisien Determinasi (R-Square), Uji Hipotesis t dan Uji Hipotesis f. Hasil penelitian menyatakan bahwa 1) variabel pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Barat. 2) variabel tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Barat. Nilai R-Square sejumlah 0,926 atau 92,6% sedangkan sisanya sejumlah 0,074 atau 7,4% disebabkan oleh variabel independen berbeda yang tidak dimasukkan pada penelitian ini, seperti tingkat upah, pertumbuhan penduduk, dan investasi. Tidak berpengaruhnya pertumbuhan ekonomi pada penyerapan tenaga kerja diakibatkan meningkatnya migran masuk ke Provinsi Sumatera Barat dan adanya budaya atau kebisaan masyarakat Sumatera Barat untuk pergi merantau ke luar daerah asalnya untuk mencari kerja.