Energi terbarukan merupakan jenis energi yang bisa diperbaharui dalam waktu yang relatif singkat. Dan salah satu energi alternatif yang murah, efektif, efisien dan mudah untuk diaplikasikan oleh masyarakat luas adalah Biogas. Bahan baku dalam pembuatan biogas sangatlah berpengaruh terhadap gas metan yang dihasilkan. Idealnya, bahan baku biogas dipilih dan di campur dalam proporsi yang sesuai untuk menghasilkan biogas yang berkualitas. Dengan mencampurkan kotoran sapi dan sekam jerami padi dimana jumlah rasio C/N yang besar dari kedua bahan baku tersebut diharapkan dapat menghasilkan produski biogas yang lebih optimal dengan kualitas dan kuantitas yang baik, dari biogas berbahan baku 100% kotoran sapi. Sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat khususnya didaerah pedesaan dan mengurangi pembuangan limbah sembarangan. Produksi biogas dilakukan dengan menggunakan 2 digester yang diisi dengan bahan baku campuran kotoran sapi dan sekam padi dengan komposisi yang sama (60:40) dan dicampurkan air dengan perbandingan 1:1. Biogas mulai terbentuk di hari pertama dan cenderung mengalami kenaikan pada hari ke-4 dan ke-5. Perkembangan biogas rata-rata paling tinggi terjadi pada hari ke-7. Perkembangan produksi tertinggi dihasilkan dari hasil perlakuan pengadukan selama interval 8 jam dan suhu tetap dijaga konstan pada 35˚C yang menghasilkan tekanan gas sebesar 102070.6 Pa. Dan untuk nilai energy dalam paling besar terjadi pada T 35˚C (308 K) sebesar 691.038 kJ/kg dengan tekanan yang dihasilkan sebesar 102070.6 Pa.Kata kunci : biogas, sekam padi, energi panas, energi dalam, optimalisasi biogas.