Kepuasan hidup memegang peranan penting dalam kualitas dan kinerja seseorang dalam profesi apapun, termasuk guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode survey kuantitatif dengan tujuan untuk menganalisis keterkaitan antara faktor demografi terhadap kepuasan hidup guru di Palopo dan Toraja. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan skala SWLS (Satisfaction W ith Life Scale) didapatkan data bahwa dari 111 orang guru yang menjadi partisipan, 67,6% guru merasa puas akan hidupnya. Berdasarkan analisa tabulasi silang, diketahui bahwa perbedaan faktor demografis di antara responden memiliki keterkaitan yang unik dengan kepuasan hidup para guru tersebut. Hasil penelitian dengan menggunakan korelasi non parametrik ordinal kendall tau dan koefisien Asosiasi Cramer's V juga menunjukkan bahwa faktor demografis seperti jenis kelamin, status kepegawaian, suku bangsa, lama bekerja, persepsi besarnya pendapatan, persepsi perbandingan gaji, memiliki keterkaitan yang signifikan dengan kepuasan hidup guru. Dengan analisis regresi ordinal, dapat disimpulkan pula bahwa faktor jenjang pendidikan, persepsi besarnya pendapatan, dan perbandingan gaji memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan hidup guru. Rekomendasi tindakan untuk meningkatkan kepuasan hidup guru perlu dipikirkan oleh pihak Pemerintah dan Yayasan dengan membuat rencana pengembangan karir guru yang berdampak bagi tingkat kesejahteraaan hidup mereka di masa depan.