2019
DOI: 10.14710/jtsiskom.7.1.2019.25-30
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Masukan Kendali Terhadap Hasil Identifikasi Parameter Pesawat Udara Konfigurasi Konvensional Matra Terbang Longitudinal

Abstract: Parameter identification is a process to get real characteristics of the motion dynamics of an object which can then be used to build the dynamics model of the object, which has a very high level of validity and accuracy. The modeling process is usually carried out using aircraft input data and the results of existing navigation data recording. From the data, the model parameters are estimated using the simple least square method. In this study, the simulation was carried out by varying the deflection input in… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian tersebut menggunakan metode Equation Error dengan teknik estimasi ordinary least square, hasilnya adalah bentuk masukan 3-2-1 memiliki nilai galat (RMSE) matriks A yang lebih kecil dibandingkan ketika menggunakan masukan doublet dan pulse. Pada matra longitudinal pesawat tersebut, semakin panjang waktu simulasi menunjukkan nilai galat (RMSE) yang makin menurun pada masing-masing bentuk masukan (Jayanti et al, 2019). Pada buku Jategaonkar yang berjudul Flight Vehicle System Identification dijelaskan tentang desain input, bidang kendali/gaya dorong dan eksitasi maneuver terbang seperti contohnya diberikan 3-2-1-1 elevator multistep input dengan perbedaan waktu 1 detik, elevator pulse untuk eksitasi phugoid, aileron/spoiler untuk maneuver bank-to-bank, level turn dengan kurang lebih 60 derajat sudut bank dan elevator doublet, rudder doublet untuk eksitasi dutch roll dengan selang waktu 1 detik, kurang lebih 20 persen variasi thrust doublet, rudder pulse untuk sideslips steady dan elevator pull and push untuk roller coaster (Jategaonkar, 2006).…”
unclassified
“…Penelitian tersebut menggunakan metode Equation Error dengan teknik estimasi ordinary least square, hasilnya adalah bentuk masukan 3-2-1 memiliki nilai galat (RMSE) matriks A yang lebih kecil dibandingkan ketika menggunakan masukan doublet dan pulse. Pada matra longitudinal pesawat tersebut, semakin panjang waktu simulasi menunjukkan nilai galat (RMSE) yang makin menurun pada masing-masing bentuk masukan (Jayanti et al, 2019). Pada buku Jategaonkar yang berjudul Flight Vehicle System Identification dijelaskan tentang desain input, bidang kendali/gaya dorong dan eksitasi maneuver terbang seperti contohnya diberikan 3-2-1-1 elevator multistep input dengan perbedaan waktu 1 detik, elevator pulse untuk eksitasi phugoid, aileron/spoiler untuk maneuver bank-to-bank, level turn dengan kurang lebih 60 derajat sudut bank dan elevator doublet, rudder doublet untuk eksitasi dutch roll dengan selang waktu 1 detik, kurang lebih 20 persen variasi thrust doublet, rudder pulse untuk sideslips steady dan elevator pull and push untuk roller coaster (Jategaonkar, 2006).…”
unclassified