“…Penelitian tersebut menggunakan metode Equation Error dengan teknik estimasi ordinary least square, hasilnya adalah bentuk masukan 3-2-1 memiliki nilai galat (RMSE) matriks A yang lebih kecil dibandingkan ketika menggunakan masukan doublet dan pulse. Pada matra longitudinal pesawat tersebut, semakin panjang waktu simulasi menunjukkan nilai galat (RMSE) yang makin menurun pada masing-masing bentuk masukan (Jayanti et al, 2019). Pada buku Jategaonkar yang berjudul Flight Vehicle System Identification dijelaskan tentang desain input, bidang kendali/gaya dorong dan eksitasi maneuver terbang seperti contohnya diberikan 3-2-1-1 elevator multistep input dengan perbedaan waktu 1 detik, elevator pulse untuk eksitasi phugoid, aileron/spoiler untuk maneuver bank-to-bank, level turn dengan kurang lebih 60 derajat sudut bank dan elevator doublet, rudder doublet untuk eksitasi dutch roll dengan selang waktu 1 detik, kurang lebih 20 persen variasi thrust doublet, rudder pulse untuk sideslips steady dan elevator pull and push untuk roller coaster (Jategaonkar, 2006).…”