Disinfeksi merupakan langkah mencegah penularan dengan membunuh virus yang mungkin masih bertahan di benda atau tempat tertentu. Penyemprotan disinfektan, selain di rumah, sebaiknya dilakukan juga di tempat ramai dan fasilitas umum atau benda lainnya yang sering disentuh manusia. Pada saat ini, upaya pemerintah untuk melakukan mencegah peyebaran virus adalah dengan melakukan penyemprotan desinfektan di jalan raya. Adapun kedua model penyemprotan yang digunakan oleh pemerintah, yaitu dengan menggunakan water canon dan dengan menggunakan drone. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti keefektifan model penyemprotan dari segi kemudahan penggunaan dan efisiensi biaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan pada penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat terdapat perbedaan hasil posttest terkait penyemprotan water cannon dan penyemprotan drone antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji t kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada saat posttest yaitu diperoleh nilai signifikansi pada kolom Levene's Test sebesar 0,009. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan < 0,05. Simpulan dari penelitian ini adalah penelitian ini berjalan dengan baik serta penyemprotan disinfektan menggunakan water cannon lebih efektif ditinjau dari segi efisiensi biaya dan kemudahan pengoperasian daripada menggunakan drone.