2015
DOI: 10.17509/edusentris.v2i1.157
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Model Pembelajaran Dan Gender Terhadap Kepedulian Sosial Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan tingkat kepedulian sosial siswa yang mendapat perlakuan model hellison dengan model cooperative learning dalam pembelajaran penjas serta terkait dengan gender. Model hellison merupakan model yang menekankan kepada tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab sosial peserta didik dalam melakukan pembelajaran. Model hellison memiliki kontrak level yang menggambarkan tentang tanggung jawab diri siswa itu sendiri. Sedangkan Model cooperative melakukan pembelajara… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

1
1
0
3

Year Published

2019
2019
2022
2022

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(5 citation statements)
references
References 2 publications
1
1
0
3
Order By: Relevance
“…STEM learning does not have a significant effect on conceptual understanding. This research similar to the one conducted by (Dupri & Abduljabar, 2015), who states that there is no significance between learning and gender. The male and female students can learn well using STEM and conventional learning.…”
Section: Figure 6 the Results Of Concepts Understanding Of The Expersupporting
confidence: 86%
“…STEM learning does not have a significant effect on conceptual understanding. This research similar to the one conducted by (Dupri & Abduljabar, 2015), who states that there is no significance between learning and gender. The male and female students can learn well using STEM and conventional learning.…”
Section: Figure 6 the Results Of Concepts Understanding Of The Expersupporting
confidence: 86%
“…Namun kenyataannya banyak siswa yang mengalami degradasi moral pada aspek kepedulian sosial (Parwono et al, 2013), lemahnya karakter peduli sosial (Pratama, 2017), salah satu faktornya karena siswa banyak menggunakan teknologi (Dupri, 2015), membuat siswa tidak mau membantu siswa yang lain yang membutuhkan (Dupri, 2015). Hal tersebut menunjukkan pentingnya integrasi pendidikan karakter dalam setiap pembelajaran terkhusus pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial yang sangat erat kaitannya dengan karakter peduli sosial.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Karakter peduli sosial bukan hanya siswa memiliki pengetahuan karakter peduli sosial, memiliki perasaan karakter peduli sosial, menggunakan kata-kata karakter peduli sosial, menggunakan simbol-simbol karakter peduli sosial, melakukan tindakan karakter peduli sosial, memiliki kebiasaan karakter peduli sosial namun juga memiliki budaya karakter peduli sosial, sebagai integratif moral peduli sosial yang komprehensif, karena karakter peduli sosial merupakan tujuan utama pengembangan karakter (Busyaeri & Muharom, 2016), sebagai bentuk kompetensi sosial (Anshori, 2016). Setiap siswa yang memiliki karakter peduli sosial dapat menyesuaikan diri dalam situasi sosial (Busyaeri & Muharom, 2016), membuat siswa gemar memberi seperti zakat dan sedekah (Munawar, 2018), menolong siswa lain saat pembelajaran dan bekerjasama dalam proses pembelajaran (Dupri, 2015), memberi bantuan kepada orang lain yang membutuhkan (Sitirah, 2019) dan ingin memberi bantuan kepada orang lain atau siswa lain (Busyaeri & Muharom, 2016), menerima siswa lain menjadi teman dan menerima pendapat siswa lain (Pratama, 2017). Sehingga terbentuk kemauan untuk melakukan gerakan membantu orang lain (Busyaeri & Muharom, 2016).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Over these recent decades, there has been rising attention on STEM education, with demands for more attention on these subjects as well as enhancements in the effectiveness of teaching and learning. STEM education promotes a new style of teaching and learning that offers hands-on study and open-ended experimentation [1][2][3][4]. Students with a wide range of preferences, talents, and experiences can use this approach to develop abilities that will be useful in the 21st-century industry in creative problem solving, innovative thinking, cooperative teamwork, and computer skills.…”
mentioning
confidence: 99%