Suatu kelompok masyarakat memiliki sistem bilangan yang dikembangkan untuk mewakili besaran dari suatu objek. Sistem bilangan ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini yaitu untuk mengkaji etnomatematika sistem bilangan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Manggarai Timur serta penerapannya dalam kehidupan masyarakat. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Sumber data penelitian ini yaitu data primer yaitu tokoh masyarakat Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten TTS dan sumber data sekunder yaitu jurnal, buku, dan literatur yang berkaitan dengan sistem bilangan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara tidak tersruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Manggarai Timur memiliki sepuluh bilangan pokok yaitu bilangan satu sampai sepuluh, sedangkan bilangan lainnya merupakan hasil pengembangan bilangan pokok tersebut. Sistem bilangan ini diterapkan oleh masyarakat Kabupaten Manggarai Timur dalam penamaan hari, sedangkan masyarakat Kabupaten TTS menggunakannya dalam penamaan hari dan bulan. Dalam penamaan bilangan masyarakat Kabupaten TTS selain bilangan pokok mengalami metatesis, dimana hal ini tidak terdapat pada penamaan bilangan masyarakat Kabupaten Manggarai Timur. Selanjutnya, hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.