“…Kandungan asam lemak tidak jenuh yang tinggi merupakan penyebab utama tingkat kerusakan pada minyak ikan, seperti mudah teroksidasi jika terpapar oksigen, sehingga menjadi tengik dan daya simpan menurun (Khamidah, et al, 2019). Penambahan minyak ikan pada pakan unggas dilakukan sebagai sumber energi dalam penyusunan ransum dan juga untuk mendapatkan produk ternak yang tinggi kandungan asam lemak omega-3 (Malvin, 2017). Pemberian minyak ikan secara langsung ke dalam pakan memiliki beberapa kendala yaitu pencampuran minyak ikan secara langsung dalam pakan dapat menyebabkan penggumpalan sehingga sulit untuk homogen, selain itu minyak ikan dalam bentuk cair sulit penanganannya, terutama dalam pendistribusian dan penyimpanan, karena minyak ikan tersebut mudah teroksidasi.…”