Pola konsumsi makanan berlemak berlebih menimbulkan berbagai gangguan metabolik dan inflamasi sistemik sehingga memicu peningkatan penanda inflamasi, yaitu high sensitivity C-Reactive Protein (hs-CRP). Madu hutan Apis dorsata mengandung antioksidan tinggi, namun belum banyak penelitian mengenai aktifitas antioksidan madu hutan ini terhadap perubahan kadar hs-CRP di dalam darah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian madu hutan Apis dorsata terhadap kadar serum hs-CRP tikus Sprague dawley jantan diinduksi pakan tinggi lemak (PTL). Rancangan penelitian yaitu pre-post test with control group design. 15 ekor tikus jantan Sprague dawley dibagi dalam tikus kelompok kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+) diinduksi PTL, dan perlakuan (P) diinduksi PTL + madu hutan Apis dorsata dosis 0,5 ml/200 g BB. Induksi PTL diberikan selama 30 hari dan madu selama 7 hari. Serum hs-CRP diambil dua kali, yaitu setelah pemberian PTL dan setelah pemberian madu, kemudian diukur menggunakan metode ELISA. Hasilnya menunjukkan kelompok tikus yang diberi PTL+intervensi madu hutan mengalami penurunan kadar hs-CRP yang signifikan (p=0,009). Hal ini menandakan efek antioksidan dan antiinflamasi pada madu hutan Apis dorsata dapat menurunkan kadar hs-CRP. Kesimpulannya, Madu hutan Apis dorsata dosis 0,5 ml/200 g BB mampu menurunkan kadar serum hs-CRP tikus Sprague dawley jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.