Overripe tempeh is soybean tempeh which has undergone continuous fermentation. The use of overripe tempeh as a food ingredient in making traditional dishes was not done optimally. In fact, overripe tempeh contains isoflavones and probiotic compounds which are considered to improve the quality of animal feed. Isoflavone compounds contained in overripe tempeh have phytoestrogen properties in increasing the productivity of laying hens. This study aims to examine the effect of feeding with the addition of overripe tempeh with different concentrations on feed consumption, body weight gain, and feed conversion. This research was an experimental study with a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 7 replications. The research material used 28 layers of 94 week old laying hens. The feed treatment with the addition of overripe tempeh consisted of P0 (feed without overripe tempeh), P1 (7.5% addition of overripe tempeh), P2 (15% addition of overripe tempeh), and P3 (22.5% addition of overripe tempeh). The parameters observed consisted of feed consumption, body weight gain, and feed conversion. The data from the research results were analyzed for a variance with the F test at the 5% level. The results of the variance analysis showed that laying hens had a significant effect on feed consumption, but had no significant effect on body weight gain and feed conversion. It can be concluded that the use of tempeh overripe can be used up to 7.5% in layer hens feed.
Keywords: overripe tempeh, layer chicken, performances, overripe tempeh, ayam petelur, performans.
Overripe tempeh merupakan tempe kedelai yang telah mengalami fermentasi yang berkelanjutan. Pemanfaatan overripe tempeh sebagai bahan makanan dalam penambahan masakan tradisional tidak dilakukan secara optimal. Padahal, overripe tempeh memiliki kandungan senyawa isoflavon dan kandungan probiotik yang dinilai dapat meningkatkan mutu pakan hewan ternak. Senyawa isoflavon yang terkandung didalamnya memiliki sifat fitoestrogen sehingga dapat meningkatkan produktivitas ayam petelur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian pakan dengan penambahan overripe tempeh dengan konsentrasi yang berbeda terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Penelitian yang dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 7 ulangan. Materi penelitian menggunakan ayam petelur umur 94 minggu sebanyak 28 ekor. Perlakuan pakan dengan penambahan overripe tempeh terdiri dari P0 (tanpa overripe tempeh), P1 (7,5% penambahan overripe tempeh), P2 (15% penambahan overripe tempeh), dan P3 (22,5% penambahan overripe tempeh). Parameter yang diamati terdiri dari konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Data hasil penelitian dianalisis ragam dengan uji F pada taraf uji 5%, jika berpengaruh nyata dilanjutkan uji BNJ (5%). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa ayam petelur berpengaruh nyata terhadap konsumsi pakan, namun tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan overripe tempeh dapat digunakan hingga 7,5% dalam pakan ayam petelur.
Keywords: overripe tempeh, layer chicken, performances, overripe tempeh, ayam petelur, performans.