This study aims to evaluate the effect of feeding rice bran tempeh on the performance of broiler chickens. The study used a completely randomized design with 5 treatment groups consisting of 4 replications in each treatment. Each replication contains 4 broilers. The 5 treatment groups were as follows: 1) Broilers fed diet containing 5% rice bran as a control (P0); 2) broilers fed diet with 5% rice bran tempeh (P1); 3) broiler fed diet with 8% rice bran tempeh (P2); 4) broilers fed diet with 11% rice bran tempeh (P3) and; 4) broilers fed diet with 14% rice bran tempeh (P4). The results showed that the administration of rice bran tempeh had no significant effect (P> 0.05) on feed intake,body weight gain and feed conversion ratio in broilers. It can be concluded that rice bran tempeh can be given in broilerdiet up to 14%. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tempe dedak terhadap performa ayam broiler. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 kelompok perlakuan yang terdiri 4 ulangan pada setiap perlakuan. Setiap ulanganberisi 4 ekor ayam broiler. Adapun ke 5 perlakuan itu adalah sebagai berikut: 1) Broiler diberi pakan yang mengandung dedak sebagai kontrol (P0); 2) broiler diberi pakan mengandung 5% tempe dedak (P1); 3) broiler diberi pakan mengandung 8% tempe dedak (P2); 4) broiler diberi pakan mengandung 11% tempe dedak (P3) dan; 4) broiler diberi pakan mengandung 14% tempe dedak (P4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tempe dedak berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan berat badan dan konversi pakan pada ayam broiler. Dapat disimpulkan bahwa tempe dedak dapat diberikan pada pakan broiler sampai dengan 14%.Kata kunci : Tempe dedak, pertambahan berat badan, konversi pakan, ayam broiler
ABSTRAKDedak padi merupakan limbah pengolahan padi menjadi beras dan kualitasnya bermacam-macam tergantung dari varietas padi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas dedak padi dari berbagai varietaspadi yang ditanam petani di Bengkulu Utara. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 April sampai 14 Mei 2005, sampel diperoleh dari desa Kemumu Kecamatan Argamakmur dan desa Tanjung Harapan maupun desa Margasakti Kecamatan Padangjaya. Digunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan menggunakan 3 varietas padi dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali. P1 : dedak padi varietas IR-64, P2 : dedak padi varietas IR-66 dan P3 : dedak padi varietas Ciliwung. Sampel di analisis proksimat meliputi kadar air, bahan kering, lemak kasar, serat kasar, kadar abu, BETN dan energi termetabolis dilakukan di Laboratorium Jurusan Peternakan Universitas Bengkulu, dan analisis protein kasar dilakukan di Laboratorium Nutrisi Universitas Muhammadiyah Malang. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam, bila terdapat pengaruh yang nyata diuji dengan Duncant Multiple Range Test (Stell and Torrie, 1991). Variabel yang diamati adalah pengamatan fisik dedak padi, kadar air, bahan kering, kadar abu, serat kasar, lemak kasar, protein kasar, BETN, Energi termetabolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Varietas berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap komposisi kimia dedak padi, tapi tidak berpengaruh (P>0,05)terhadap tampilan fisiknya. Kualitas dedak padi termasuk baik adalah varietas padi IR-64 dan mengandung serat kasar terrendah sebesar 14,62%, protein kasar: 11,01%, energi termetabolis sebesar 2466,35 kkal/kg, kadar abu sebesar 10,88 %, lemak kasar sebesar 8,57%, BETN sebesar 54,95% dan bahan kering sebesar 88,63 % . Sedangkan dedak padi dengan kualitas sedang adalah dedak padi dari varietas Ciliwung dan dedak padi dengan kualitas rendah adalah dedak padi dari varietas IR-66, hal tersebut dikarenakan mempunyai serat kasar tinggi, protein dan energi termetabolis rendah.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dedak padi dengan varietas IR-64 mempunyai kualitas baik mengandung serat kasar terrendah, energi termetabolis tertinggi dan protein kasar tinggi. Dedak padi dengan kualitas sedang adalah dedak padi dari varietas Ciliwung dan dedak padi dari varietas IR-66 mempunyai kualitas yang rendah karena kandungan gizinya. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa varietas padi mempengaruhi kualitas dedak padi sebagai hasil ikutannya.Kata Kunci: dedak padi, varietas, analisa proksimat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas pakan konsentrat fermentasi berbasis limbah industri ampas kelapa dan ampas tahu melalui kualitas fisik, kandungan nutrisi dan tingkat penerimaan pada ternak kambing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2017 di CZAL dan bulan April-September di Laboratorium Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk uji kualitas kimiawi pakan dan rancangan bujur sangkar latin (RBSL) untuk uji biologi (akseptabilitas) pakan. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan perlakuan P0 (ampas tahu + jagung + dedak + gula + garam + mineral + starbio), perlakuan P1 dengan pakan berbasis limbah ampas tahu dengan 20% ampas kelapa, P2 pakan berbasis limbah ampas tahu dengan 30% ampas kelapa dan P3 pakan berbasis limbah ampas tahu dengan penggunaan 40% ampas kelapa.Ternak yang digunakan sebanyak 4 ekor kambing Nubian jantan. Variabel yang diamati yaitu kualitas fisik, kualitas kimiawi, konsumsi bahan segar, bahan kering (BK), bahan organik (BO) dan konsumsi protein kasar (PK) pakan konsentrat fermentasi. Kualitas fisik pakan konsentrat setelah terjadi proses fermentasi mengalami perubahan aroma yang lebih asam, tekstur yang berubah menjadi lebih lembut, pH yang menurun dan temperatur pakan yang cenderung meningkat. Dari hasil penelitian kandungan bahan organik pakan konsentrat fermentasi berkisar antara 86,93%-88,76% sedangkan kandungan protein berkisar antara 15,16%-18,00%. Rataan konsumsi bahan kering pada kambing perlakuan P0, P1, P2 dan P3 berturut-turut adalah 553,33 gram, 355,05 gram, 259,04 gram dan 225,64 gram. Pakan konsentrat fermentasi berbasis limbah ampas tahu dan ampas kelapa dengan persentase penggunaan ampas kelapa yang meningkat dapat menurunkan kualitas fisik, cenderung menurunkan kualitas kimiawi (kandungan nutrisi protein kasar) dan menurunkan konsumsi sehingga menurunkan akseptabilitas pakan.Kata kunci : Ampas kelapa, Ampas tahu, Konsumsi BK, BO & PK, kualitas fisik, kualitas kimiawi.
The experiment is carried out to evaluate the effect of different levels Katuk (Sauropus androgynus) meal supplementation on egg quality of Mojosari ducks. A total of 36 Mojosari ducks was assigned to completely randomized design. The experimental animals weredistributed into four treatments groups as follows: R0 (diet without katuk leaf meal), R1 (diet + 2.5% katuk leaf meal), R2 (diet + 5% katuk leaf meal), R3 (diet + 7.5% katuk leaf meal) with three replication (nine ducks each). The research was conducted for eight weeks started from 23rd July to 17th September 2012.The results showed that katuk (Sauropus androgynus) meal supplementation with planed 2.5%, 5% and 7.5% inside ration increased yolk color dan organoleptic test of Mojosari ducks. The results analysis ANOVA indicate the ration affected yolk color (P<0.01). Result of organoleptic (smell, feeling and colour) significant (P<0.01) influence by katuk leaf meal. In contrast, the treatments of feeding different levels of katuk (Sauropus androgynus) meal supplementation did not significantly (P>0.05) affect egg index, shell weight, shell thickness, haugh unit, yolk index and albumen index of Mojosari ducks. In conclusion, 5-7.5% katuk (Sauropus androgynus) meal supplementation in diet increases yolk colour, improve taste of the eggs and minimizes the fishy smell of eggs. Keywords: Sauropus androgynus leaf meal, egg quality, Mojosari ducks ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun katuk dalam ransum terhadap kualitas telur itik Mojosari. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 ekor itik Mojosari.Ternak percobaan dikelompokkan menjadi empat perlakuan sebagai berikut: R0 (ransum tanpa tepung katuk), R1 (ransum + 2,5% tepung daun katuk), R2 (ransum + 5% tepung daun katuk) dan R3 (ransum + 7,5% tepung daun katuk) dengan tiga ulangan (masing-masing ulangan terdiri atas tiga itik Mojosari). Effect of Leaf Flour cinnamon (Sauropus
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.