Limbah kecambah kacang hijau merupakan bagian dari kecambah kacang hijau yang sudah tidak dimanfaatkan lagi dalam proses produksi, bahkan biasanya terbuang sia-sia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi terhadap sistem pencernaan itik bali jantan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu; P0 (ransum komersial 100%), P1 (penggantian 12,5% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi) dan P2 (penggantian 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi). Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase berat tembolok, persentase berat proventrikulus, persentase berat ventrikulus, persentase berat hati, persentase berat pankreas, persentase berat empedu, persentase berat usus halus dan panjang usus halus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggantian 12,5% dan 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi berpengaruh nyata (P<0,05) meningkatkan persentase berat tembolok dengan P1 dan P2 masing-masing sebesar 40,90% dan 86,36% lebih tinggi dari perlakuan ransum komersial 100% (P0), tetapi berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap terhadap persentase berat proventrikulus, persentase berat ventrikulus, persentase berat hati, persentase berat pankreas, persentase berat empedu, persentase berat dan panjang usus halus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggantian 12,5% dan 25% ransum komersial dengan tepung limbah kecambah kacang hijau difermentasi meningkatkan persentase berat tembolok, tetapi memberikan hasil yang sama terhadap persentase berat proventrikulus, persentase berat ventrikulus, persentase berat hati, persentase berat pankreas, persentase berat empedu, persentase berat dan panjang usus halus.
Kata kunci : Limbah kecambah kacang hijau, itik bali jantan, fermentasi, sistem
pencernaan