2019
DOI: 10.31153/js.v21i2.731
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pengaruh Pemberlakuan Wajib Sni Baterai Primer Terhadap Impor Produk Baterai Primer Indonesia

Abstract: <span>Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) baterai primer secara wajib dimulai pada akhir tahun 2009 dengan ditetapkanya Keputusan Menteri Perindustrian Nomor No.36/M-IND/Per/3/2009. Berdasarkan keputusan ini, semua produsen baterai primer, baik dalam negeri maupun luar negeri yang memasarkan produknya di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib memenuhi parameter SNI baterai primer. Penelitian ini membahas pengaruh pemberlakuan wajib SNI baterai primer terhadap impor produk baterai prim… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2
1

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(1 citation statement)
references
References 6 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Selain dari pelanggaran yang terjadi di lapangan, terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yang menyimpulkan ketidakefektifan maupun dampak dari pemberlakuan kebijakan SNI wajib, antara lain seperti penelitian yang dilakukan Purwanto & Isharyadi, (2016) yang menyimpulkan dari 17 sampel produk yang dianalisis diperoleh hasil hanya 4 produk SNI wajib (29,4 %) yang memiliki dampak positif (penurunan nilai impor) secara konsisten, kemudian dampak penerapan SNI wajib terhadap unsur perlindungan konsumen secara umum adalah negatif karena hanya 3 produk yang lulus uji petik dari 7 produk yang dianalisis (43 %), artinya sebagian besar (57 %) produk yang diuji petik merupakan produk dengan potensi resiko berbahaya terhadap konsumen. Penerapan wajib SNI baterai primer tidak memberikan hambatan maupun peluang pada perdagangan impor baterai primer Indonesia (Susanto & Kristiningrum, 2019). Namun terdapat juga penelitian yang menyimpulkan penerapan SNI wajib telah efektif, seperti pada penelitian Susanto & Mulyono, (2018) yang menyatakan bahwa penerapan SNI wajib meter air telah efektif dalam meningkatkan daya saing industri, menjamin mutu industri dan melindungi konsumen, dan terhadap persaingan usaha yang sehat dan adil.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain dari pelanggaran yang terjadi di lapangan, terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan yang menyimpulkan ketidakefektifan maupun dampak dari pemberlakuan kebijakan SNI wajib, antara lain seperti penelitian yang dilakukan Purwanto & Isharyadi, (2016) yang menyimpulkan dari 17 sampel produk yang dianalisis diperoleh hasil hanya 4 produk SNI wajib (29,4 %) yang memiliki dampak positif (penurunan nilai impor) secara konsisten, kemudian dampak penerapan SNI wajib terhadap unsur perlindungan konsumen secara umum adalah negatif karena hanya 3 produk yang lulus uji petik dari 7 produk yang dianalisis (43 %), artinya sebagian besar (57 %) produk yang diuji petik merupakan produk dengan potensi resiko berbahaya terhadap konsumen. Penerapan wajib SNI baterai primer tidak memberikan hambatan maupun peluang pada perdagangan impor baterai primer Indonesia (Susanto & Kristiningrum, 2019). Namun terdapat juga penelitian yang menyimpulkan penerapan SNI wajib telah efektif, seperti pada penelitian Susanto & Mulyono, (2018) yang menyatakan bahwa penerapan SNI wajib meter air telah efektif dalam meningkatkan daya saing industri, menjamin mutu industri dan melindungi konsumen, dan terhadap persaingan usaha yang sehat dan adil.…”
Section: Pendahuluanunclassified