Pertumbuhan ayam broiler tidak terlepas dari penggunaan antibiotik yang dapat membahayakan pada ternak. Ekstrak sabut kelapa menjadi alternatif feed additive sebagai antibiotik yang mengandung asam galat, flavonoid, steroid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek penggunaan ekstrak sabut kelapa terhadap kualitas fisik daging ayam broiler (keempukan, daya ikat air dan susut masak). Penelitian ini dilaksanakan pada dua tempat yaitu di Desa Sibalaya Selatan, Kabupaten Sigi untuk pemeliharaan dan uji kualitas fisik daging di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako. Ternak yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas 50 ekor ayam pedaging yang dipelihara selama 6 minggu, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 2 ulangan. Adapun perlakuannya sebagai berikut: P0 = ransum basal, P1 = ransum basal + 40 ppm tetrasiklin, P2 = ransum basal + 100 ppm ekstrak sabut kelapa, P3 = ransum basal + 400 ppm ekstrak sabut kelapa, P4 = ransum basal + 700 ppm ekstrak sabut kelapa. Parameter yang di ukur yaitu keempukan, daya ikat air, dan susut masak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai keempukan (7,5kg/cm2 - 8,16kg/cm2), daya ikat air (48,14% - 62,96%) dan susut masak (32,05% - 35,22%). Disimpulkan bahwa penambahan ekstrak sabut kelapa dalam ransum berpengaruh tidak nyata (p>0,05) terhadap kualitas fisik daging ayam broiler (keempukan, daya ikat air dan susut masak).