The present work was carried out the effect of cross-linking and fatty acid addition on the functional properties and digestibility of tapioca starch. Tapioca starch was chemically modified using sodium trimetaphosphate (STMP)/sodium tripolyphosphate (STPP) and fatty acid addition used stearic acid (C18). Thermogravimetric analysis showed higher thermal stability for the modified granules compared to the native one. A-type crystalline was formed on native and cross-linking starch, then A-type and V-type crystalline polymorphs were formed between starch and fatty acids. The both modifications decreased solubility, swelling power, paste clarity, viscosity and the dual modification significantly decreased digestibility of tapioca starch.
The number of people experiencing antimicrobial resistance continues to increase from year to year it can be a global threat to public health and animal health that can have an impact on the sustainability of the agricultural sector, food security, and environmental security. One of the contributing factors is the lack of public awareness and understanding of the dangers of antimicrobial resistance. For that, we need efforts to increase outreach activities to the community. This study aims to identify the most effective local wisdom- based extension methods for increasing public awareness and understanding of antimicrobial control. The research was conducted using a survey method from September to December 2020 in 10 districts/cities in West Nusa Tenggara. The number of respondents was 71 people determined by positive random sampling. Data were analysis descriptively based on frequency distribution data. The results showed that there were 45 types of extension media that could be used to convey information on antimicrobial control, namely: media extension based on local wisdom as much as 59.15%; conventional extension media 35.21% and modern extension media 5.64%. Extension methods that are effectively applied are extension methods with an 80% group approach; direct communication 86.67% and extension methods with a combination of 91.11% senses. The conclusion is that the local wisdom-based extension method is the most effective method with a group approach, direct communication and uses a combination of the senses of acceptance (sight, hearing, touch, taste, and smell).
INTISARIPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap performan dan produksi karkas ayam broiler. Seratus dua puluh lima ekor ayam broiler ditempatkan pada 5 kelompok perlakuan pakan yang berbeda, yaitu R-0 (ransum basal), R-0,5 (0,5% ampas VCO), R-1,0 (1,0% ampas VCO), R-1,5 (1,5% ampas VCO), R-2,0 (2,0% ampas VCO). Setiap kelompok perlakuan pakan terdiri dari 5 replikasi masingmasing dengan 5 ekor. Ayam broiler dipelihara selama 5 minggu, setiap akhir minggu ayam ditimbang untuk mendapatkan data penampilan produksi berupa pertambahan berat badan, total konsumsi pakan, dan konversi pakan. Di akhir penelitian diambil data bobot potong, bobot dan persentase karkas, serta bobot dan persentase lemak abdominal. Telp. +62 818 0409 2834 E-mail: my_cmile@yahoo.com Untuk dapat mencapai standar produksi ayam broiler, maka diperlukan bahan pakan yang memiliki kualitas dan kuantitas yang baik. Produktivitas yang baik memerlukan pakan yang tepat, berimbang, dan efisien. Hal ini karena pakan merupakan faktor pendukung utama untuk meningkatkan produksi ternak unggas. Pakan memegang peranan yang sangat penting dalam keberhasilan peternakan unggas, karena biaya pakan menguasai sekitar 60 sampai 70% dari total biaya produksi.
Desa adalah wilayah yang berpengaruh penting dalam perekonomian. Desa adalah wilayah penyangga yang menyediakan lumbung pangan di seluruh Indonesia. Ketahanan pangan tidak terlepas dari peran desa dalam melestarikan budaya agraris di Indonesia. Di era globalisasi seperti saat ini akses informasi sangat mudah dan dengan pembangunan infrastruktur jalan yang semakin gencar wilayah desa semakin maju. Pembangunan infrastruktur jalan itu bukan hanya semata untuk menunjang operasional pemerintah dalam mengelola ekonomi tetapi juga untuk eksplorasi pengembangan potensi yang ada di desa. Desa wisata saat ini telah menjadi alternatif dalam pembangunan ekonomi lokal yang telah diterapkan di berbagai daerah. Berwisata di desa, kini telah menjadi pilihan tersendiri bagi wisatawan. Wisatawan menggemari tempat wisata di desa tidak hanya menyajikan keindahan alamnya saja tetapi juga dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal. Oleh karena itu, berkembanglah alternatif pariwisata pada minat khusus dan lokasi tertentu yang disebut dengan desa wisata dalam menggali dan meningkatkan potensi desa adalah Desa Wonoayu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Desa Wonoayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan subjek penelitian. Hasil penelitian yang telah bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk menata ulang dan menggali obyek-obyek wisata yang belum ada sehingga dapat dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Tujuan diseminasi teknologi pembuatan haylage plus melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan merubah sikap anggota kelompok tani agar mampu mengolah dan menyimpan bahan pakan ternak yang melimpah pada musim hujan (panen) sebagai solusi untuk mengatasi kesulitan penyediaan pakan sapi potong yang terbatas pada musim kemarau. Metode diseminasi yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah kombinasi metode penyuluhan tatap muka langsung sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19 dengan gelar teknologi (showcase technology). Berdasarkan hasil kajian ini sebanyak 28,69% anggota kelompok tani yang pernah mendengar teknologi pembuatan haylage plus dari jerami padi dan hanya 13,79% yang sudah mengikuti pelatihan pembuatan haylage. Berdasarkan hasil kegitan, dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap anggota kelompok tani terhadap teknologi pembuatan haylage plus masih rendah, sehingga masih perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan kapasitas petani-peternak. Dissemination of Haylage Plus Production Technology to Overcome Difficulties in Feeding Beef Cattle in the Dry Season Abstract The purpose of disseminating the technology for making haylage plus through community service activities is to increase knowledge, skills and change the attitude of farmer group members so that they are able to process and store abundant animal feed ingredients during the rainy season (harvesting) as a solution to overcome difficulties in providing beef cattle feed. limited to the dry season. The dissemination method used to solve this problem is a combination of face-to-face counseling methods in accordance with the Covid-19 health protocol with a technology title (showcase technology). Based on the results of this study, 28.69% of farmer group members had heard of the technology of making haylage plus from rice straw and only 13.79% had attended training on making haylage. Based on the results of the activity, it can be concluded that the level of knowledge, skills and attitudes of farmer group members towards the technology of making haylage plus is still low, so it still needs to be improved in order to increase the capacity of farmers and breeders.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.