Kekerasan seksual ialah kejahatan yang mengarah pada seksualitas seorang dengan pakssaan. Berdasarkan riset WHO pada 17 negera berkembang diketahui bahwasanya penyandang disabilitas berisiko 3,6 kali menghadapi physical abuse serta 2,9 kali berisiko menghadapi sexual violence. khususnya, pada anak tunagrahita 4,6 kali berisiko menghadapi sexual violence. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap perilaku pencegahan kekerasan seksual pada siswa penyandang disabilitas. Metode penelitian yang digunakan pre-eksperimental dengan model one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMPLB-SMALB di SLB YPAC Makassar yang memiliki disabilitas meliputi, tunarungu, tunagrahita dan tunadaksa, berjumlah 69 orang siswa. Teknik pengambilan sampel total sampling sebanyak 69 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode analisis data dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh edukasi terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan tentang pencegahan kekerasan seksual pada siswa penyandang disabilitas di SLB YPAC Makassar, dengan p-value= 0,000. Kesimpulannya adalah terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan tindakan dan terdapat pengaruh yang signifikan edukasi terhadap perilaku pencegahan kekerasan seksual pada siswa penyandang disabilitas di SLB YPAC Makassar.