Latar Belakang: Tingginya prevalensi anemia pada remaja dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sikap sikap terhadap pencegahan anemia. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan anemia adalah dengan melakukan penyuluhan kesehatan.Tujuan: Mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan anemia pada remaja putri.Metode: Penelitian merupakan kuasi eksperimen dengan the one-group pre-test-post-test design. Populasi adalah remaja putri usia 10 – 19 tahun di Puskesmas Wanaraja Kabupaten Garut. Sampel sejumlah 40 remaja putri, diambil dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur sikap pencegahan anemia dan soal pilihan ganda untuk mengukur pengetahuan tentang anemia. Teknik analisis yang dipergunakan uji sampel berkorelasi.Hasil: Penyuluhan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang anemia, dengan selisih rata-rata skor sebesar -2,025 dan p-value sebesar 0,000 (p<0,01). Pengetahuan remaja putri tentang anemia meningkat setelah mendapat penyuluhan. Penyuluhan berpengaruh terhadap peningkatan sikap remaja putri terhadap pencegahan anemia, dengan selisih rata-rata skor sebesar -3,300 dan p-value sebesar 0,000 (p<0,01). Sikap remaja putri terhadap pencegahan anemia meningkat setelah mendapat penyuluhan.Kesimpulan: Penyuluhan berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap pencegahan anemia.Saran: Puskesmas Wanaraja Kabupaten Garut hendaknya dapat memberikan edukasi secara berkesinambungan tentang anemia kepada remaja putri di wilayahnya dengan bekerjasama dengan kader desa setempat, sehingga dapat menjangkau seluruh remaja putri di wilayahnya. Kata Kunci : Pengetahuan, Penyuluhan, Sikap pencegahan anemia ABSTRACT Background: The high prevalence of anemia in adolescents can be caused by a lack of knowledge and attitudes towards preventing anemia. One effort to increase knowledge and attitudes towards preventing anemia is by providing health counseling.Objective: To determine the effect of counseling on knowledge and attitudes towards anemia prevention in adolescent girls in the working area of the Wanaraja Community Health Center, Garut Regency.Method: The research is a quasi-experiment with the one-group pre-test-post-test design. The population is adolescent girls aged 10 – 19 years at the Wanaraja Community Health Center, Garut Regency. A sample of 40 adolescent girls was taken using purposive sampling. Data collection was carried out using a questionnaire to measure attitude toward anemia prevention and multiple choice questions to measure knowledge about anemia. The analysis technique used is paired-sample t-test.Results: Counseling had an effect on increasing adolescent girls’ knowledge about anemia, with an average score difference of -2.025 and a p-value of 0.000 (p<0.01). Adolescent girls' knowledge about anemia increased after receiving counseling. Counseling had an effect on improving the adolescent girls’ attitude toward anemia prevention, with an average score difference of -3.300 and a p-value of 0.000 (p<0.01). The adolescent girls’ attitude toward anemia prevention improved after receiving counseling.Conclusions: Counseling has an effect on adolescent girls’ knowledge and attitude toward anemia prevention.Suggestions: Wanaraja Community Health Center, Garut Regency should be able to provide continuous education about anemia to adolescent girls in its area by collaborating with local village cadres, so that it can reach all adolescent girls in its area. Keywords: Knowledge, Counseling, Attitude toward anemia prevention