Kuantitas wanita yang bekerja mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Mereka juga memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi nasional. Wanita yang memiliki peran di ranah publik, memiliki waktu yang terbatas dalam perannya sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sehingga, mereka mengemban 2 peran sekaligus, yakni sebagai tenaga kerja dan juga sebagai ibu rumah tangga. Tuntutan pekerjaan yang tinggi dalam kurun waktu yang panjang dapat memicu terjadinya stress kerja, yang mengakibatkan seorang karyawan mengalami berbagai permasalahan, seperti sering merasa kelelahan mental, fisik dan emosional. Keadaan seperti ini dinamakan burnout. Burnout berdampak pada penurunan kinerja seorang karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konflik peran ganda dan burnout (kelelahan kerja) terhadap kinerja karyawan wanita di PT. POS Indonesia (Persero) Surabaya 60000. Permasalahan dari penelitian ini bermula dari adanya keluhan kelelahan setelah bekerja, perasaan jenuh dengan pekerjaan yang monoton dan penugasan dinas pada waktu akhir pekan. Penelitian ini dilakukan terhadap karyawan wanita PT. POS Indonesia (Persero) Surabaya 60000 yang telah menikah. Sampel penelitian ini berjumlah 53 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel konflik peran ganda tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan, dan variabel burnout tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan bahwa agar menambahkan variabel independennya karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya.